MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – 5 September 2019, tepat 1 tahun Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM Nurdin Abdullah (NA) – Andi Sudirman Sulaiman, ST memimpin Sulsel.
Dalam setahun tersebut, sejumlah program dan capaian telah diraih.
“Biasanya kalau kita sudah kerja itu tidak perlu disebutkan lagi,” kata Nurdin Abdullah di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (5/9).
Namun, saat diminta oleh awak media untuk menguraikan apa saja yang telah dilakukan, Nurdin menyebutkan beberapa capaian.
“Jadi saya kira yang pertama kita rasakan betul adalah direct ekspor ini terkait dengan citra positif untuk pelaku ekonomi di SulSel,” sebut Nurdin Abdullah.
Melalui Makassar New Port (MNP) dari Makassar sudah bisa melakukan pengiriman langsung ke Amerika Serikat, Asia dan Eropa.
Kedua penyederhanaan izin-izin, termasuk kepada para investor. Paling besar adalah mitra dari PT Kawasan Berikat Nusantara akan berinvestasi di Kabupaten Takalar. Diketahui investasinya senilai Rp 40 triliun.
Hal yang begitu dirasakan juga oleh kabupaten/kota adalah bantuan keuangan daerah sekira Rp300 miliar yang tadinya hanya Rp24 miliar.
“Itu yang terasa sekali oleh daerah. Manfaatnya adalah Rumah Sakit Parepare akan segera dirampungkan, Insya Allah bulan Desember sudah berfungsi,” paparnya.
Selanjutnya, soal penataan di Tana Toraja dan Toraja Utara serta pembangunan jalur dua Rantepao-Bua. Dan perbaikan jalan di wilayah Seko di Luwu Utara, juga sudah disentuh. Demikian juga kawasan Bira.
“Saya kira banyak lagi yang lain yang tentu selama satu tahun ini kita sudah lakukan,” sebutnya.
Lanjut NA, yang tidak kalah penting adalah Pemprov Sulsel berhasil mengembalikan hampir Rp10 triliun aset. Tanjung Bunga yang selama kurang lebih 17 tahun itu bisa dikembalikan. Kita berhasil mendapatkan. Demikian juga dengan penyelesaian lahan yang ada di Stadion Barombong.
“Alhamdulillah itu semua berkat sinergi antara Korsupgah KPK dengan Kejaksaan Tinggi,” ujarnya.
Terakhir, Nurdin menyebutkan adalah persoalan Kawasan Stadion Mattoangin, juga sudah selesai. Oleh KPK disebutkan asetnya senilai Rp 2,5 triliun. (hum)
Editor : Jesi Heny