MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan bagian PSBB telah dilakukan Pemprov Sulsel dalam menekan penyebaran virus corona, seperti mengalihkan proses belajar lewat online, bekerja di rumah, social distancing atau physical distancing.
Pemerintah Provinsi Sulsel masih mengkaji Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meski Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar masuk dalam zona merah.
“Kita harus berhati-hati dalam memberlakukan PSBB karena Sulsel adalah penyangga pangan nasional. Bagaimana kalau petani kita di rumahkan. Bukan corona yang mematikan kita melainkan kelaparan karena tidak tersedia beras,” ungkap Nurdin Abdullah saat teleconference, Selasa (7/4/2020).
Dia menyebutkan, dari 24 kabupaten dan kota di Sulsel, episentrum penyebaran COVID-19 adalah Makassar dan daerah penyangga seperti Maros dan Gowa, ini yang terus diintervensi.
“Sekarang Gugus Tugas sedang melakukan pemetaan, termasuk melakukan strecing dan isolasi wilayah mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan maupun kecamatan,” sebutnya.
Nurdin Abdullah lebih jauh mengatakan, sekitar 80 penyebaran virus corona dibawah oleh orang yang dari umrah, termasuk pendatang yang ke Sulsel.
“Kita telah ada kebijakan, siapapun yang masuk ke Sulsel harus diisolasi selama 14 hari, untuk memotong mata rantai Covid – 19. Termasuk memaksimalkan Surat Edaran Menpan RB bagi ASN untuk tidak mudik,” tambahnya.
“Daerah lain di Sulsel yang masih nol pasien Covid -19 juga terus dijaga agar tidak melebar dan menjadi permasalahan baru,” pungkasnya. (*)
Editor : Jesi Heny