Testimoni Buku Cermin 02 Karya Andi Wanua Tangke

Oleh : Idrus F Shahab
(Mantan Wartawan Senior TEMPO)

Ketika jarak membentang antara das sein dan das sollen hampir-hampir tak terseberangi, kita pun berpikir tentang absurditas. Inilah yang kita dapati bila disparitas antara yang seharusnya dan kenyataannya itu muncul secara konsisten dalam esai-esai Andi Wanua Tangke. 

Inilah kumpulan tulisan yang menggambarkan Indonesia yang tengah tersangkut dalam tarik ulur antara das sein dan das sollen. Sebuah negeri yang telah lepas dari otoritarianisme Orde Baru, namun reformasi seperti macet di tengah jalan–bahkan mundur dalam satu-dua aspek. Ironi tersebar dalam Cermin 2 ini. Sesuai dengan judulnya, untuk menangkap dengan baik absurditas itu, penulis Andi Wanua Tangke menyodorkan sebilah cermin untuk berkaca.

Tentu saja tidak semua pembaca merasa aspirasinya terwakili dengan kritik yang pedas itu. Apalagi jika topik pembahasannya menyangkut hal yang masih mengandung kontroversi tinggi, seperti Denny JA yang namanya masuk nomine Nobel Sastra 2022. Apa pun, yang jelas di luar itu Andi telah menawarkan pendapatnya sendiri dengan pendekatan yang menarik.

Andi seorang penulis yang baik. Cerpenis yang piawai. Bisa menggiring pendapat pembaca melalui pembicaraan-pembicaraan imajiner di kedai kopi. Pembicaraan di dalam esai-esainya antara si penulis dan tokoh “orang biasa” di dalam  kumpulan esainya. Dengan cara ini, Andi bisa melukiskan ironi dengan baik. Memancing kontroversi lebih jauh. Bahkan menghibur pembacanya dengan ironi dan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. 

Jakarta, 25 Juli 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Makassar SULSEL

Prof Dr Hj Kembong Daeng: Suamiku Motivatorku 

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Suara Syahratul Hawaisa Yahya tercekat. Terasa ia berusaha kuat menahan tangisnya saat membacakan tulisan ayahnya, H Muhammad Yahya Daeng Sekre, yang berkisah tentang ibunya, Prof Dr Hj Kembong Daeng, M.Hum. Kisah yang terdokumentasi rapi dalam lembaran-lembaran buku autobiografi “Permata Karya” itu, dibacakan penuh haru di hadapan keluarga, sahabat, mahasiswa dan mereka yang […]

Read more
Artikel Ceritaku Makassar SULSEL

Sebagai Pelukis Baliho Konser KLa Project Pertama di Makassar 1993

Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan) Saya dikirimi flyer Rock in Celebes, edisi 15 bertema Heritage, oleh anak saya, Gilang Benazir Adinara. Rock in Celebes, yang akan dihelat 7-8 Desember 2024 itu, punya special show, menampilkan dua musisi papan atas 80-90an, Fariz RM dan Katon Bagaskara. Keduanya bakal pentas di […]

Read more
Artikel

Jika Ingin Menulis Puisi, Mengapa Menulis Prosa?

Sebuah Renungan Oleh Mahrus Andis MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Puisi adalah bentuk karya sastra yang bersumber dari imajinasi. Ia tersaji secara struktur bahasa yang indah, padat dan mengandung pengertian yang memperkaya batin manusia. Puisi berbeda dengan prosa. Namun, karena dinamika pemikiran kreatif, saat ini dikenal adanya istilah puisi prosais dan puisi esai (Catatan: bagi saya, keduanya […]

Read more