Tubuh Makin Sehat Saat Berhenti Menkonsumsi Minuman Manis

JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM — Apa yang terjadi dengan tubuh manusia saat berhenti mengonsumsi minuman manis?

Ada berbagai jenis minuman manis yang dikenal masyarakat Indonesia. Ada kopi susu gula aren, es teh manis, teh susu, minuman boba, dan berbagai minuman kekinian lainnya. Entah itu karyawan kantoran, mahasiswa, anak sekolah, ibu rumah tangga, hampir semua suka minuman manis.

Saking sukanya, tak sedikit yang merasa kehilangan konsentrasi saat tidak mengonsumsi minuman manis ini. Tapi bagaimana jadinya jika ada orang yang menantang dirinya dan mencoba menghentikan konsumsi minuman manis dalam 30 hari?

Baru-baru ini, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan perjalanan seorang pria yang merekam aktivitasnya selama 30 hari saat berhenti mengonsumsi minuman manis. Selama 30 hari, pria ini hanya minum air putih yang jauh dari kebiasaan dia sebelumnya.

Makan Karbohidrat ‘Haram’ bagi Penderita Diabetes,
Hasilnya, setelah 30 hari pria ini mengaku merasa lebih bugar dan sehat. Dia juga mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan.

Dokter spesialis gizi di Rumah Sakit Melinda Bandung Johanes Casay Chandrawinata mengatakan, berhenti mengonsumsi minuman manis memang baik untuk tubuh. Meski badan membutuhkan asupan gula, berhenti mengonsumsi minuman manis tidak akan membuat Anda mengalami penurunan kadar gula darah.

“Justru tubuh akan terasa lebih segar dan sehat karena asupan gula dari minuman manis ini berkurang,” kata Johanes sebagamana dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (16/8/2023).

Gula yang terdapat di minuman manis biasanya gula pasir atau HFCS (high fructose corn syrup). Gula, terutama glukosa, digunakan sebagai sumber energi di sel-sel tubuh.

Pada fase-fase awal, berhenti mengonsumsi minuman manis mungkin akan membuat tubuh terasa lemas dan tak berenergi. Tapi, bukan berarti ada masalah kesehatan yang mencuat.

“Bukan berarti orang tersebut kekurangan gula darah, karena tubuh yang sehat menjaga ketat kadar gula dalam batas normal. Yakni di ukuran 70-100 mg/dL,” katanya.

Tapi, setelah kurang lebih 7-10 hari, tubuh akan mulai terbiasa. Rasa lemas itu akan hilang dengan sendirinya. Sebaliknya, tubuh akan terasa lebih bugar.

Pasalnya, saat Anda tidak mengonsumsi minuman manis maka akan terjadi penurunan kadar triglycerides atau trigliserida.

Trigliserida yang tinggi bisa memicu penebalan dinding pembuluh darah yang berisiko menyebabkan stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung lainnya.

“Berhenti mengonsumsi minuman manis bisa memperkecil risiko seseorang terkena berbagai penyakit gaya hidup. Misalnya asam urat, diabetes, hingga penyakit jantung,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kesehatan Makassar SULSEL

Aliyah Mustika Ilham Sebut Asupan Spiritual Penting untuk Lansia Kota Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, secara resmi membuka kegiatan Ceramah Agama bagi Lansia yang diselenggarakan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Makassar, bertempat di Masjid Al-Abrar, Jalan Sultan Alauddin No. 82, Makassar, Senin (26/5/2025). Acara yang dihadiri 100 peserta lansia ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an sebagai […]

Read more
Kesehatan Makassar SULSEL

Bunda PAUD Makassar Tinjau Langsung Pemeriksaan Gigi dan Mulut Anak PAUD di TK Hang Tuah

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM — Bunda PAUD Kota Makassar, Melinda Aksa hadir langsung dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut bagi anak-anak PAUD di TK Hang Tuah, Jumat (24/5/2025). Kunjungannya ini didampingi langsung Camat Ujung Tanah, Amanda Syahwaldi dan Bunda PAUD Kecamatan Ujung Tanah, Fadilah Rizki Rifai. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Gebyar PAUD 2025 yang […]

Read more
Kesehatan Makassar

SD Negeri Parinring Makassar Punya Inovasi Masker dari Daun Katuk

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Tanaman hijau di halaman sekolah bukan cuma untuk keindahan dan hadirkan udara segar. Namun bisa pula untuk obat herbal, yang dikaitkan dengan pembelajaran. Hal itu dilakukan Hj Darmawati, S.Pd, guru kelas 1A SD Negeri Parinring, sejak Maret 2025. Dia mengajak murid-muridnya, mulai kelas 1 sampai kelas 6, memanfaatkan tanaman yang ada di […]

Read more