Resensi Buku
Judul Buku :
How to IKIGAI
Penulis :
Taro Hiroshi
Penerbit :
Araska Publisher
Jumlah Halaman
240 halaman
Tahun Terbit :
2020
Jenis Buku :
Motivasi
Diresensi oleh :
Tulus Wulan Juni, S.Sos (Pustakawan Madya Dinas Perpustakaan Kota Makassar)
Resep hidup panjang umur dan bahagia ternyata telah menjadi gaya hidup masyarakat di Negara Jepang, khususnya di Pulau Selatan Daratan Jepang atau wilayah yang dijuluki sebagai Tanah Abadi. Karena ditinggali oleh masyarakat yang memiliki rentang hidup terpanjang di dunia, hingga usia 100 tahun bahkan lebih. Apa rahasianya?
Mereka menerapkan gaya hidup ikigai dalam kehidupannya sehari-hari. Ikigai adalah sebuah nilai hidup yang berasal dari kata Iki yang berarti “hidup” dan gai yang berarti “alasan” sehingga secara umum diartikan sebagai “Alasan Anda untuk Hidup”. Capaian akhir dari konsep kehidupan ini bukan hanya sekedar mengejar materi, tetapi bagaimana supaya kita bahagia dan termotivasi setiap waktu. Bekerja berlebihan hingga larut malam di Jepang bukan hal yang aneh, karena mereka menjadikan bekerja sebagai sebuah nilai dalam kehidupannya. Apakah kita bisa seperti mereka?
Buku How to Ikigai ini memuat 4 bagian atau 4 Bab. Bab pertama Anda akan menemukan makna dan konsep ikigai, elemen pembentuk ikigai dan cara menemukan ikigai pada diri kita sendiri, karena setiap orang sebenarnya dilahirkan dengan memiliki potensi dan biasanya potensi itu dianggap biasa saja oleh dirinya sendiri, padahal itu akan menjadi nilai dalam menjalani kehidupannya nanti.
Kemudian di Bab kedua, Anda akan diajak bagaimana memaknai ikigai untuk membuat hidup lebih bahagia dengan menghindari rasa khawatir, selalu optimis dalam setiap keadaan, memaafkan orang lain, selalu bersyukur, bergaya hidup secara minimalis dan tetaplah tersenyum meski dunia ini tampak kejam menurutmu.
Selanjutnya di Bab ketiga menjadi bagian inti dan terpenting untuk mengetahui rahasia hidup sehat dan panjang umur ala orang Jepang dengan ikigai, seperti mengonsumsi makanan yang seimbang, mengkonsumsi teh hijau, terbiasa makan dengan porsi kecil, terbiasa berjalan kaki, menjaga kebersihan, suka bersosialisasi dan berolah raga.
Di Bab terakhir atau Bab keempat ditutup dengan sebuah kesimpulan yang menegaskan agar kita tetap semangat dalam menjalankan kehidupan, dan termotivasi untuk bangun pagi. Karena kita sudah tahu betul tujuan hidup yang akan dicapai.
Jika buku setebal 240 halaman ini dilihat sekilas dan melihat nama pengarangnya di cover buku, maka kesan pertama Anda buku ini ditulis oleh orang Jepang. Padahal kenyataannya buku ini ditulis oleh orang Indonesia asli, yang menggunakan nama Taro Hiroshi sebagai nama penanya. Nama penulis aslinya adalah Muhtarom Hilman Arosyid yang berasal dari Kulonprogo Yogyakarta. Buku yang ditulis ini adalah hasil merantaunya ke negeri Sakura selama 2 tahun.
Penulis sangat menyukai budaya Jepang terutama kedisiplinan, kebersihan dan konsep hidup orang Jepang yakni ikigai. Pengalaman yang dialami langsung oleh penulis disajikan kepada pembaca dan memang sangat cocok sebagai motivasi, apalagi di dalam buku ini juga dibahas perbedaan pemaknaan atau pemahaman tentang konsep Ikigai di dunia Barat dan di Jepang.