MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, meminta agar perusahaan mengalokasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat yang terkena dampak dari Covid-19. Apalagi di tengah pandemik Covid-19, kebijakan perlambatan (slow down) sangat mempengaruhi perekonomian, utamanya bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
“Melalui program CSR ini, diharapkan bisa ikut membantu dalam Social Safety Net (Jaring Pengaman Sosial),” harapnya saat melakukan Video Conference bersama Gugus Tugas Covid-19, para asisten, OPD dan pimpinan Bank Sulselbar, Kamis (2 /4/2020).
Pemprov Sulsel, kata dia, telah bersurat ke perusahaan BUMN, BUMD, korporasi dan perusahaan lainnya terkait program CSR untuk penanganan Covid-19. Surat tersebut ditandatangani Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah
“Ini sebagai tindak lanjut dari arahan Bapak Gubernur dan sesuai arahan Bapak Presiden untuk menjamin social safety net selama masa penanganan Covid-19 ini,” ujar Andi Sudirman.
Ia menuturkan, kebijakan slow down ini akan berimbas pada kegiatan individu, kelompok-kelompok, utamanya pada sektor usaha mereka. Dalam hal ini terkait penutupan kegiatan yang sifatnya massif dan mulai tidak melakukan kegiatan ekonomi, yang juga berdampak pada pekerjanya.
Sesuai analisis ekonomi, kata Andi Sudirman, 40 persen penduduk terdampak pada kebijakan slow down ini.
Sementara Pangdam XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka mengakui, langkah Pemprov Sulsel ini sangat tepat untuk antisipasi. Ia berharap, secepatnya virus ini bisa diatasi.
“Semoga masyarakat tidak panik, dan masyarakat sadar untuk mengikuti arahan pemerintah untuk social distancing,” ujar Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sulsel ini.
Wakapolda Sulsel, Brigjen Halim Pagarra, juga turut mendukung langkah Pemprov Sulsel. Penyaluran bantuan ini, kata dia, harus berpedoman pada social distancing.
Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 ini menyarankan, Pemprov terlebih dahulu membuat data base terkait masyarakat yang terkena dampak wabah ini, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. (*)
Editor : Jesi Heny