Warga Protes Gardu PLN Berdiri di Lahannya Tanpa Pemberitahuan

WAJO, EDELWEISNEWS.COM – DPRD Kabupaten Wajo menerima aspirasi warga terkait adanya tiang listrik gardu trafo milik PT. PLN Persero Watangpone yang  berdiri di lahan milik H. Pagala di Desa Lempa, Kecamatan Pammana, Kamis (26/8/2021). Gardu tersebut berdiri tanpa sepengetahuan H.Pagala dan diminta untuk digeser.

Penyampaian aspirasi didampingi LSM Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Wajo yang diketuai Marsose, dan ada beberapa LSM lain juga yang turut hadir.

Marsose menyampaikan  kalau pihak PLN Persero Cabang Watangpone telah mendiskriminasi warga, karena di lahan H. Pagala berdiri tiang trafo listrik. Ketika diminta untuk digeser malah pihak pemilik tanah  yang disuruh membayar biayanya. Tutur Marsose di hadapan anggota DPRD dan perwakilan PLN Persero Cabang Watangpone.

Marsose juga memaparkan, kalau Pihak PLN Cabang Watangpone membuat dua perincian biaya yang berbeda, yang pertama Rp 56.540.757 dan rincian  kedua Rp. 57.416.000, hingga tidak diketahu mana yang benar.

“Pertanyaan kami apakah ada aturan Undang-undang yang mengatur jika pemindahan tiang listrik dibebankan ke pemilik tanah,” ujarnya.

“Kami meminta pihak PLN segera melakukan pergeseran tiang listrik  gardu trafo di lokasi yang sama sekitar kurang lebih 2 meter. Itu  merupakan solusi yang ditawarkan dari pemilik lahan. Jika pihak PLN Persero Cabang Watangpone, Ranting Sengkang  tidak mengindahkan, maka kami selaku aspirator akan melakukan somasi kepada PLN Cabang Watangpone Ranting Sengkang. Dan  dalam waktu 1 bulan tidak digeser kami akan melaporkan ke pihak berwajib sebagai kasus penyerobotan,” tegas Marsose.

PLN Persero Cabang Watangpone, yang diwakili  Manajer PLN  Sengkang, Mukhsin, menjelaskan, kalau kapasitas PLN Sengkang hanya sebagai  pelaksana pelayanan, dan tidak bisa bertindak sendiri tanpa ijin dari pihak PLN Cabang Watangpone,” terangnya.

Mukhsin juga mengatakan bahwa  permohonan H. Pagala untuk memindahkan tiang listrik yang menentukan atau pengambil keputusan adalah PLN Bone. Jadi permohonan harus ditujukan ke PLN Cabang Watangpone, bukan PLN Sengkang. Dan untuk biaya pergeseran tiang listrik  merupakan keputusan perusahaan PLN Persero, berdasarkan keputusan General  Manajer PT. PLN Persero wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Dan kasus adanya tiang listrik berdiri  di tanah H. Pagala kami tidak tahu, karena baru bertugas di PLN Sengkang,” imbuhnya.

“Namun, aspirasi sudah kami catat, dan Insya Allah secepatnya kami tindaklanjuti ke PLN Cabang Watangpone, dan pelayanan kami  di PLN Sengkang akan terus diperbaiki,” kata Mukhsin.

Anggota DPRD Kabupaten Wajo, H. Muhammad Yunus Panaungi selaku tim penerima aspirasi mengatakan, kalau keputusan biaya pergeseran tiang listrik adalah aturan perusahaan, bukan Undang-undang, atau bukan aturan pemerintah. Kronologisnya pihak   PLN memanfaatkan tanah warga tanpa persetujuan pemilik,  tanpa ganti rugi.

“Sekarang warga meminta agar digeser tiang listrik tanpa meninggalkan lokasi, justru kenapa  meminta ganti rugi ke pemilik tanah, apa tidak terbalik namanya,” ujar legislator senior Partai Golkar ini.

Hal senada  diungkapkan  Anggota DPRD Kabupaten Wajo, H. Anwar MD, kalau kasus seperti ini hanya sebagian kecil yang terungkap, masyarakat punya hak milik dan sertifikat tapi lahannya dipake tanpa izin.

“Alangkah baiknya pihak ketiga dari  PLN sebelum mendirikan tiang listrik dan gardu trafo lebih dulu minta izin ke pemilik lahan, agar diberikan petunjuk bahwa disini bagus berdiri tiang  listrik, supaya  kedepannya  pemilik tanah tidak diganggu kalau mau mendirikan bangunan atau kegiatan lain. Setidaknya kalau bisa dibatas tanah sangat bagus,” kata H.Anwar MD.

Ketua Tim penerima aspirasi, H.Sudirman Meru mengatakan kalau DPRD Kabupaten Wajo hanya memfasilitasi  untuk mencari solusi.

“Sudah hadir Pimpinan Ranting PLN Sengkang, memberikan jawaban. Akan tetapi  bukan rananya dalam mengambil keputusan, karena itu rananya PLN Cabang Watangpone,” urainya.

“Untuk itu kami menaruh harapan secepatnya dikomunikasikan ke PLN Cabang Watangpone. Karena masyarakat selain menyampaikan aspirasi juga menyampaikan solusi,” pungkasnya. (IC/APJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

Andi Arwin Azis Akhiri Masa Jabatan sebagai Pjs Wali Kota Makassar dengan Senam Bersama

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Andi Arwin Azis mengakhiri tugasnya selama dua bulan sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar dengan mengadakan senam pagi bersama dan apel dengan jajaran Pemerintah Kota Makassar di halaman Balaikota, Jumat (22/11/2024). Ratusan pegawai hadir ikut senam bersama dan mendengar sambutan terakhir Andi Arwin Azis, sebagai memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin yang […]

Read more
Luwu Timur SULSEL

Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024, Wujud Komitmen Jaga Demokrasi yang Jujur dan Damai

LUWU TIMUR, EDELWEISNEWS.COM – Kita semua berkumpul ditempat ini menunjukkan kesiapan kita dalam mengawal jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024. Momentum apel siaga ini adalah wujud nyata komitmen kita dalam memastikan bahwa pelaksanaan Pilkada berjalan dengan jujur, adil, aman, damai, dan demokratis. Demikian dikatakan Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan, Andi Juanna Fahruddin saat memberikan arahan […]

Read more
Jakarta SULSEL

Evaluator Kemendagri: Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM.- Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh mengikuti evaluasi kinerja (Evkin) per triwulan sebagai penjabat gubernur di Sulsel, Kamis (21 November 2024), di Gedung Itjen Kemendagri di Jakarta. Per 17 November lalu, orang nomor satu di Sulsel ini sudah menapak bulan keenam. Itu artinya, evaluasi kinerja kali ini adalah kali kedua sejak menjabat […]

Read more