MAROS, EDELWEISNEWS.COM – Pasien positif di Kabupaten Maros hingga Kamis, 8 April 2020, berjumlah 36 orang, PDP 19 orang, dan ODP 201 orang. Terdapat empat klaster di Maros, yakni klaster umroh, bandara, pendatang dan itjima.
Bupati Maros Hatta Rahman, menyampaikan, setiap klaster dengan karakteristik berbeda dilakukan isolasi dan perbaikan gizi.
“Kita perbaiki gizinya, apa keinginannya sehingga mereka cepat sehat. Alhamdulillah, dari 36 itu, kalau berdasarkan hasil swab sudah 21 negatif, jadi sisa sepuluh lebih yang masih perawatan dan itu OTG. Cuma dua dirawat dan itu pun gejalanya ringan,” kata Hatta Rahman di Gedung Serba Guna Maros yang juga menjadi Posko Gugus Tugas Maros.
Lanjut Hatta, penanganan Covid di Maros telah on the track walaupun tidak memberlakukan PSBB. Sehingga, ia optimistis akhir Mei dapat terbebas dari pandemi ini.
Hatta juga mengapresiasi program Wisata Covid-19 yang digagas Pemprov, sebab membantu daerah untuk menyelesaikan persoalan Covid-19 ini.
“Kami apresiasi program Pak Gubernur yakni Wisata Covid, sehingga kita di daerah juga tidak terlalu terbebani. Begitu ada, kita kirim ke sana. Dan ini inovasi yang sangat baik dari Pak Gubernur. Mungkin daerah lain harus contoh. Kami di Kabupaten bersinergi, provinsi juga berinovasi. Terbukti Sulsel dengan tingkat persentase kesembuhan tertinggi di Indonesia,” jelasnya.
Nurdin Abdullah menyampaikan, pasien positif dapat sehat dan sembuh dengan cepat karena dukungan pemberian gizi yang diberikan.
“Beliau itu berikan gizi yang luar biasa, sesuai permintaan pasien, itu hebat. Misalnya minta apel atau susu beruang itu dipenuhi semua. Jadi intinya pemberian gizi itu sangat menentukan tingkat kesehatan. Itu yang patut dicontoh, tidak hanya mengisolasi tetapi juga disertai dengan jaminan gizi. Itu yang membuat tingkat kesehatannya tinggi,” ujarnya.
Gubernur juga menyampaikan, walaupun Maros tidak memberlakukan PSBB, namun pada prinsipnya telah menjalani hal-hal yang diberlakukan pada PSBB.
“Apa yang harus diberlakukan di PSBB juga sebenarnya sudah dilakukan oleh Pak Bupati,” imbuhnya.
Tambahnya, dalam penanganan Covid -19 bukan soal besarnya anggaran tetapi kepatuhan. Pada kesempatan ini Gubernur juga menyerahkan bantuan peralatan penanganan Covid-19 donasi non-APBD. (*)
Editor : Jesi Heny