79 Juta Balita di Asia Pasifik Alami Stunting

JAKARTA,EDELWEISNEWS.COM – Ada sekitar 79 juta balita (dibawah usia 5 tahun di Asia dan Pasifik) menderita stunting, serta 34 juta anak lain kekurangan berat badan. Dari 34 juta, 12 juta anak diantaranya menderita kekurangan gizi akut dengan peningkatan risiko kematian secara drastis.

Hal tersebut berdasarkan laporan “Tinjauan Regional Asia dan Pasifik tentang Ketahanan Pangan dan Gizi ” yang diterbitkan pada Oktober 2018 oleh FAO, UNICEF, WFP dan WHO.

Stunting adalah kekerdilan yang mana pertumbuhan anak tidak sesuai usianya. Anak terlalu pendek untuk usia mereka. Dampak buruk dari stunting berupa kerusakan kognitif, yang disebabkan kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan perawatan anak yang tidak memadai.

Laporan juga menunjukkan, ada peningkatan obesitas anak-anak dan orang dewasa di kawasan tersebut kini memiliki prevalensi obesitas anak yang tercepat di dunia. Artinya, peningkatan obesitas semakin tinggi dan cepat di kawasan Asia Pasifik.

“Diperkirakan 14,5 juta balita kelebihan berat badan. Hampir semua anak di kawasan Asia Pasifik juga semakin terpapar makanan olahan yang tidak sehat dan tinggi garam, gula, serta lemak. Sayangnya, makanan tersebut miskin gizi penting,” kata Koordinator Residen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Anita Nirody sesuai keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com,  Rabu, (3/4).

Wilayah Asia Pasifik juga menyumbang lebih dari setengah  jumlah kekurangan gizi dunia pada 2017 sebesar setengah miliar manusia (486 juta). Di Asia Selatan, 61 juta anak menderita stunting, yang berujung pertumbuhan anak terhambat.

Di sisi lain, jumlah orang yang kelaparan di dunia, menurut laporan, telah mencapai 821 juta, atau satu dari setiap sembilan orang. Akibatnya, prevalensi kelaparan di seluruh dunia telah kembali ke tingkat yang sama dari satu dekade lalu.

“Kemakmuran masa depan kita akan tergantung pada tindakan yang kita ambil sekarang. Dunia tidak bisa memenuhi target nol kelaparan (zero hunger) tahun 2030 jika Asia dan Pasifik tidak bisa meraihnya (bebas dari kelaparan),” tambah Anita. (lip6)

Editor : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kesehatan Makassar

Hadiri Senam Jantung Sehat, Melinda Aksa Gaungkan Hidup Sehat untuk Masa Depan Keluarga

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, menghadiri kegiatan Senam Jantung Sehat dalam rangka peringatan Hari Jantung Sedunia 2025 yang digelar oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Makassar di RS Kemenkes Makassar, Central Point of Indonesia (CPI), Minggu (28/9/2025). Dalam kegiatan yang mengusung tema “Melangkah untuk Jantung Lebih Sehat” […]

Read more
Jakarta Nasional

Kapolri Gandeng Pakar dan Akademisi Beri Masukan Melalui Rapat Akselerasi Transformasi Polri

JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat akselerasi transformasi Polri di ruang Pusdalsis Stamaops Polri, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025). Dalam forum ini, Polri menggandeng sejumlah pakar dan akademisi lintas bidang untuk memberikan pandangan dan masukan. Kapolri menegaskan bahwa akselerasi transformasi Polri merupakan respons atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto. […]

Read more
Kesehatan Makassar

Wali Kota Makassar Dukung RS Gigi Mulut Unhas Hadirkan Pemeriksaan Gigi Gratis bagi Anak Panti dan Lansia

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap program rencana pemeriksaan gigi gratis yang digagas Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Hasanuddin (Unhas), Rabu (24/9/2025). Program yang menyasar anak-anak panti asuhan dan penghuni panti jompo di Makassar ini, diharapkan Munafri menjadi langkah nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kelompok […]

Read more