
WAJO, EDELWEISNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Wajo mengatakan telah menggandeng Tim ahli dari Universitas Hasanuddin untuk menangani persoalan banjir di Wajo. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo, Andi Pameneri, pada Wartawan Edelweisnews.com, Senin (3 Nopember 2021).
“Prof Tety, Dr. Faroek, dan kawan – kawan sudah datang ke Sengkang mengambil data, diskusi dan survey lokasi Kota Sengkang. Mereka akan membuat atau mereviu dan mengkaji ulang sistem drainasi secara umum, dan merumuskan penanganan banjir jangka pendek dan panjang,” ujar Andi Pamenneri.
Lanjutnya, pekan lalu Bupati sudah memboyong tiga OPD terkait yakni, DLHD, PUPRP dan Perkim untuk melaksanakan pertemuan di Makassar yang kemudian langsung ditindak lanjuti.
“Namun untuk sementara kami masih fokus pada penanganan banjir jangka pendek, dengan melakukan pembenahan seputar sentral serta mengurai air yang dari hulu dulu,” jelasnya.
Andi Pamenneri mengatakan, para ahli dari Unhas ini memiliki kiprah dalam penanggulangan banjir di berbagai daerah, termasuk di luar negeri, sehingga dianggap akan mampu menangani persoalan banjir di Wajo
“Untuk penganggarannya, kami minta bantuan ke provinsi. Untuk hal itu Pak Bupati sudah komunikasi dengan plt Gub dan Insya Allah beliau siap,” ujarnya lagi.
Saat ini, lanjutnya, Pemda Wajo masih menunggu hasil perencanaan dari Tim Ahli Unhas untuk pengusulan nilai dan selanjutnya ditindak lanjuti.
Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud sebelumnya menyampaikan bahwa, penanganan banjir memang sudah menjadi prioritas Pemda Wajo. Sehingga ia mengharapkan dukungan dan kebersamaan dari seluruh stakeholder terkait, terutama masyarakat.
Amran Mahmud menambahkan, sebagai upaya penanganan, pihaknya sementara telah turun untuk melakukan pembersihan dengan mengerahkan alat berat demi memaksimalkan pembersihan, khususnya saluran drainase yang tertutup oleh bangunan plat beton dari pemilik toko
“Mungkin pembersihan yang kami lakukan akan membuat pengguna jalan sedikit terganggu. Namun ini semua bentuk upaya kita agar bisa meminimalisir terjadinya banjir, dengan mengupayakan pembersihan drainase,” ujar Amran Mahmud.
Katanya lagi, usaha dari pemda saja tidak cukup menangani banjir. Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat, utamanya dalammenjaga kebersihan dengan jangan membuang sampah sembarangan.
“Insya Allah dengan kerjasama yang baik dan dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya, persoalan banjir akan mampu kita tangani atau paling tidak akan bisa diminimalisir,” pungkasnya.
Penulis : Andi Pajung
Editor : Jesi Heny