
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Tiurma Lyna Samosir, (80), seorang warga New Zealand – Selandia Baru, Swiss mendonasikan buku dari lembaran cerita yang dikumpulkan saat di Kota Makassar. Buku tersebut berjudul Carita Turiolo atau Cerita Orang Dulu sebanyak 690 exemplar untuk Perpustakaan Sekolah, melalui Dinas Perpustakaan Makassar. Donasi buku diserahkan oleh keluarganya yang berada di Kota Makassar, Agustinus dan diterima langsung oleh Kepala Seksi Pengembangan Koleksi Bidang Pengembangan Koleksi dan Pelestarian Bahan Perpustakaan Dinas Perpustakaan, Abdul Jalil dan Pustakawan, Andi Nurkausiani, Rabu (15/12/2021).
“Setiap perpustakaan sekolah, khususnya SD dan SMP baik negeri dan swasta dalam lingkup binaan Dinas Perpustakaan Makassar akan mendapatkan 1 exemplar buku dan mengisi daftar terima buku. Tenaga perpustakaan sekolah dapat mengambil langsung di Dinas Perpustakaan melalui bidang Koleksi,” ungkap Nurkausiani.
Keluarga Lyna Samosir, Agustinus mengungkapkan bahwa donasi buku yang ia salurkan ini seluruhnya berjumlah 2.600 exemplar. Kota Makassar mendapatkan 690 exemplar, sisanya untuk Bulukumba, Tana Toraja, Toraja Utara, Gowa dan Maros. 6 daerah tersebut diberikan donasi karena cerita daerahnya ada dalam buku,” papar Agustinus.
Agustinus menambahkan, bahwa kepedulian keluarganya Lyna Samosir kepada Kota Makassar sangatlah besar. Ia ingin anak-anak tidak melupakan budaya bangsanya sendiri yang pernah berjaya dimasanya. Lyna berpuluh puluh tahun yang lalu pernah ke Makassar dan melihat beberapa lembaran kertas yang berisikan cerita zaman dahulu tentang Sulawesi Selatan.
“Saya kumpulkan cerita itu, lalu saya menghubungi penulis di Kota Makassar, Zainuddin Tika agar tulisan itu tidak berantakan dan Alhamdulillah bisa dibukukan,” ungkap Lyna sebagaimana yang dituturkan kembali oleh Agustinus.
Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tenri A. palallo didampingi Pustakawan, Tulus Wulan Juni merasa terharu dan bangga atas kepedulian Bunda Tiurma Lyna Samosir yang saat ini tinggal di New Zealand.
“Ini akan menjadi amal jariyah Ibunda. Kekayaan budaya Makassar melalui cerita rakyat memiliki makna begitu besar bagi kehidupan dan kejayaan masyarakat di Kota Makassar. Cerita-cerita ini akan menjadi warisan terkait budi pekerti generasi yang akan datang. Dan tentunya akan menjadi materi khusus untuk pendongeng melalui program inovasi Dongkel with Mobile Library dan DONGKELOR (Dongeng Keliling Online dari Rumah). Saya berharap masih banyak lagi berbagai pihak yang peduli dengan pengembangan perpustakaan di daerahnya, karena budaya literasi membutuhkan keterlibatan kita semua,” pungkas Tenri. (TWJ)
Editor : Jesi Heny