MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Untuk menarik minat anak – anak berkunjung ke perpustakaan berbagai cara dilakukan. Seperti Hj. Rosnani Tryana Machmud, tenaga Perpustakaan Kelurahan Cambaberua, Kecamatan Ujung Tanah, mulai awal bulan Januari menyediakan mainan di perpustakaan.
Kata Hj Rosnani, namun dengan syarat dan ketentuan yang diberlakukan. “Kalau sudah membaca baru dikasih mainan,” ungkapnya.
Ada 2 mainan yang disediakan, yakni Ular Tangga dan Space-Venture yakni mirip ular tangga, namun ada petunjuk yang harus diikuti.
Sejak ada mainan, pengunjung pun bertambah. Namun, ruang baca yang sangat terbatas, sehingga pengunjung bergantian masuk perpustakaan.
Perpustakaan Kelurahan Cambaberua yang berada di pemukiman mayoritas buruh harian dan nelayan ini dikelola oleh 2 tenaga sukarela. Waktu buka yakni hari Senin sampai Jumat pukul 09.00 – 15.00 Wita.
“Namun, kadang juga saya buka sampai pukul 06.00 sore, bahkan kadang hari Sabtu atau Minggu saya buka juga,” tutur Rosnani yang juga Ibu Relawan Baca Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar.
Untuk diketahui, perpustakaan sebagai salah satu institusi terdepan pelayanan pemerintah untuk mencerdaskan anak-anak. Hal ini harus mendapat perhatian serius dari semua pihak. Apalagi keberadaannya telah diatur dalam UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan PP No. 24 Tahun 2014 serta Perka Nomor 6 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Perpustakaan Desa/ Kelurahan.
Berdasarkan regulasi tersebut menerangkan bahwa Penyelenggaraan Perpustakaan Desa/ Kelurahan diselenggarakan oleh Pemerintah Desa/ Kelurahan. Olehnya itu, tanggung jawab Perpustakaan Kelurahan ini ada di pimpinan kelurahan dalam hal ini lurah.
Dinas Perpustakaan Makassar selaku pembina Teknis Perpustakaan di daerah telah berupaya memberikan perhatian kepada semua jenis perpustakaan, termasuk perpustakaan kelurahan. Seperti kegiatan pelatihan untuk tenaga perpustakaan, bantuan buku bacaan dan alat kebersihan.
Sementara kewenangan pengelolaan, seperti sarana, termasuk buku dan honarium tenaga perpustakaan telah dilimpahkan kepada kecamatan. Sehingga diharapkan masing-masing kecamatan dapat menghadirkan perpustakaan yang nyaman sebagai sumber belajar warga hingga di kelurahan dan kepulauan.
Perpustakaan Kecamatan dan Perpustakaan Kelurahan termasuk Perpustakaan Kepulauan milik pemerintah kelembagaannya harus diperkuat bersama.
Di Kota Makassar ada 153 kelurahan dan 15 kecamatan. Dari 153 kelurahan, ada 86 kelurahan yang telah memiliki perpustakaan namun sebagian besar pengelolaannya belum maksimal. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan. Seperti dukungan Ibu-Ibu Relawan Baca yang ikut menata perpustakaan kelurahan dengan konsep smart.
Penulis : Tulus Wulan Juni
Editor. : Jesi Heny