
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Jatuh cinta setelah sentuh pustaka. Hal itu diungkapkan Melati, Kepala Perpustakaan SD Inpres Paccerakkang, Makassar yang sekarang mulai sibuk hingga malam demi membenahi perpustakaan.
Via Whatsapp Kepala Perpustakaan tersebut yang diterima pukul 19.00 wita, dia melaporkan bahwa ia masih diperpustakaan. “Alhamdulillah saya masih disekolah. Sudah terlanjur cinta dengan perpustakaan,” ujarnya. Melati adalah tenaga honorer di SD Inpres Paccerakang, namun semangat pengabdiannya melebihi materi yang ia terima setiap bulan.
Berkat keseriusannya bersama 3 tenaga perpustakaan yang lain, dan dukungan penuh Kepala Sekolah, Muh. Yunus Sanusi, S.Pd, M.Pd, sekolah tersebut telah menghadirkan perpustakaan sesuai Standar Nasional. Perpustakaan dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti ruang multimedia interaktif (games), teras baca dengan tempat duduk yang dibuat dari botol bekas, fasilitas WiFi hingga sistem Otomasi Perpustakaan.

Beberapa SD yang berada di Gugus Kecamatan Biringkanaya bertandang ke sekolah ini dan semuanya terkesan dengan layanan perpustakaan dan mau pula mendapatkan program Pendampingan “Sentuh Pustaka”.
Itulah salah satu ungkapan semangat dari penerima manfaat program Sentuh Pustaka yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan Makassar. Program Sentuh Pustaka sudah diimplementasikan sejak tahun 2018 dengan mengembangkan konsep pembinaan Perpustakaan Sekolah yang telah dilaksanakan mulai awal 2017.
Program ini sebagai amanah menjalankan UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan PP Nomor 24 Tahun 2014 tentang pelaksanaan UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dimana pada pasal 80 menyebutkan, bahwa Penyelenggara Perpustakaan dalam hal ini Dinas Perpustakaan Kota Makassar sebagai lembaga teknis daerah yang menangani urusan Perpustakaan berkewajiban memfasilitasi Penyelenggaraan Perpustakaan di daerah.
Sejak Perpustakaan SD dan SMP masuk menjadi indikator bidang Perpustakaan di Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Dinas Perpustakaan Kota Makassar melakukan berbagai upaya pembinaan dan pengembangan perpustakaan di sekolah, salah satunya dengan program Sentuh Pustaka.
Mengapa program ini sangat penting? Karena budaya baca masyarakat seharusnya dibentuk sejak dini, dan ternyata lebih 1/3 waktu anak-anak dihabiskan dilingkungan sekolah. Jika budaya baca tidak dipupuk sejak dini jangan berharap generasi yang akan datang memiliki budaya baca yang tinggi.
Tahun 2018, ada 10 sekolah penerima program Sentuh Pustaka dan tahun 2019 baru 5 sekolah termasuk SD Inpres Paccerakang. Target di akhir tahun ini akan ditambah 5 sekolah lagi, sehingga setiap tahun ada 10 sekolah yang diberikan pembinaan dan penataan khusus sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
Tahun ini Dinas Perpustakaan Kota Makassar menyiapkan 10 sekolah yang akan diikutsertakan akreditasi Perpustakaan Sekolah. 5 Sekolah diambil dari pembinaan tahun 2018 dan 5 sekolah lagi diambil dari binaan tahun ini. Salah satu output program Sentuh Pustaka adalah mempersiapkan Perpustakaan Sekolah mengikuti akreditasi Perpustakaan.
Tim Sentuh Pustaka bukan hanya berasal dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar, tetapi kolaborasi dari berbagai unsur termasuk dari Kelompok Kerja Pustakawan dan Pegiat Literasi dan mitra yang lain termasuk dukungan penuh dari kepala sekolah. Sekolah yang belum menerima program ini dapat mereplikasi sekolah yang sudah menerima program Sentuh Pustaka, dengan melakukan program Sentuh Pustaka Mandiri yang berkoordinasi dengan Tim Pembina Perpustakaan Sekolah, melalui Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan Kota Makassar.
Untuk membuat jatuh cinta mengelola perpustakaan berikanlah “sentuhan” dengan Sentuh Pustaka.
Penulis : Tulus Wulan Junj
Editor. : Jesi Heny