Belajar Lontaraq dari Kisah Syech Yusuf Hingga Pengobatan Tradisional

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Tidak semua suku bangsa di dunia memiliki aksaranya sendiri. Salah satu yang punya aksaranya sendiri adalah suku Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan.

Hal ini yang membuat St Hajar dan Amelinda Febrianti tertarik belajar Lontaraq. Kedua mahasiswa Sastra Daerah FIB Unhas semester 4 ini, memang tengah melakukan studi lapangan untuk Mata Kuliah Kreativitas dan Literasi Digital, yang diampu Dr Sumarlin Rengko HR, SS, M.Hum.

Praktik lapangan ini berjudul “Bincang-Bincang Bersama Pemangku Adat Moncongloe Lappara Mengenai Naskah Tuanta Salamaka Syekh Yusuf”. Pemangku adat yang ditemui oleh St Hajar dan Amelinda Febrianti adalah H Genra, beralamat di Jalan Ayah Syekh Yusuf, Dusun Moncongloe Lappara, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sabtu (23, Maret 2024).

Genra mengatakan, bahwa naskah Lontaraq yang ia pegang merupakan warisan turun-termurun dari garis keturunan orangtuanya. Lontaraq adalah naskah yang memuat berbagai aspek kebudayaan baik Bugis maupun Makassar sejak zaman dahulu sampai sekarang.

Lontaraq berfungsi mewariskan adat kebudayaan dalam bentuk asli. Lontaraq merupakan salah satu media yang bertahan sebagai warisan kebudayaan. Lontaraq, terdiri dari berbagai jenis dan isi.

Lontaraq adalah pappangajak atau pesan yang terkait dengan berbagai bidang kehidupan. Lontaraq merupakan sumber belajar sejarah karena berisi tentang peristiwa sejarah yang memiliki nilai-nilai yang dapat diintegrasikan dalam berbagai kehidupan.

Adapun naskah lontaraq yang masih terjaga hingga saat ini adalah naskah yang berada di Moncongloe Lappara yaitu mengenai naskah Tuanta Salamaka Syekh Yusuf dan Naskah Pa’balle. Dalam naskah yang ia pegang, kata Genra, menceritakan tentang kisah Tuanta Salamaka Syekh Yusuf serta nasihat-nasihat dan kedatangannya pertama kali di Makassar.

Genra mengatakan bahwa ada beberapa naskah yang tersebar di daerah Pinrang, Soppeng, dan Wajo yang menceritakan tentang anak guru dari Tuanta Salamaka, yakni Nene’ Mallomo. Kemudian, kami juga melihat ada beberapa lembar naskah yang sudah tidak teratur.

H Genra menambahkan, tulisan tersebut berupa “Lontara Pa’balle”, yaitu mengenai naskah pengobatan orang terdahulu. Sedangkan dalam bahasa bugis biasa disebut sebagai ”Lontara Pa’bura”.

Adapun potongan kalimat yang ada di dalam Lontara Pa’balle ialah “Sirupa pole pakballe pakrisik battanga, Ura’na bunga keboka siyagang bayao jangang sekre naniyalle assinna nanipasigisiri nanipasiyagang ballo’alling naniba’rakkiyang tau pakrisika battanna”

Artinya: “Inilah salah satu obat sakit perut yaitu urat bunga putih, dan satu telur ayam, lalu diambil isinya dan dicampur dengan ballo’ alling (cukka) kemudian di oleskan ke orang yang mengalami sakit perut”.

Akan tetapi, beliau sangat menyayangkan naskah lontara tersebut sudah tidak beraturan, dan sudah banyak yang mengalami kerusakan pada kertas naskah tersebut, sehingga hanya beberapa yang ia dapatkan sebagai pegangan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

Disbud Persembahkan Tari Bunga Buttayya, Kisahkan Perempuan dan Makassar di F8

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Dinas Kebudayaan Kota Makassar kembali memeriahkan event Makassar International Eight Festival & Forum atau F8 di Panggung Utama F8, Kawasan Tugu MNEK, CPI, Jumat (26 Juli 2024). Disbud Makassar menampilkan Tari Bunga Butayya yang menggambarkan karakter perempuan dan Makassar. Yang mana dua kata tersebut memiliki entitas yang tak bisa dipisahkan. Sosok perempuan […]

Read more
Makassar SULSEL Wajo

LSKP Bekerja sama Dinkes Kabupaten Wajo Gelar Bimtek Evaluasi Standar Pelayanan Minimal

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) mengadakan Bimbingan Teknis Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo Tahun Anggaran 2024 di Hotel M Regency Makassar dari tanggal 25 hingga 26 Juli 2024. Dr. drg. Hj. Armin, M. Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo mengatakan, Bimtek ini untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan […]

Read more
Lingkungan Makassar SULSEL

Rencana Dihadiri Joko Widodo, Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut Dipusatkan di Kota Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Perhelatan akbar Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL) akan dipusatkan di Kota Makassar pada Agustus 2024 mendatang. Kegiatan ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo beserta jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Gerakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mengurangi sampah di laut dan pesisir. Hal tersebut disambut […]

Read more