BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Memasuki hari ke-8 Ramadan, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wabup Andi Edy Manaf bersama Sekda dan jajaran OPD bersafari Ramadan di Kecamatan Kajang, Selasa (19/3/2024). Turut hadir Ketua Pengadilan Negeri Bulukumba, Ernawaty dan anggota DPRD Bulukumba Musa Lirpa, Selasa 19 Maret 2024.
Safari Ramadan di Kecamatan Kajang dilaksanakan di lokasi Pelabuhan Lembang Keke yang baru saja selesai pembangunannya tahun 2023 yang lalu. Usai melaksanakan tarwih di Mushalla pelabuhan, acara dilanjutkan dengan sesi dialog bersama dengan camat, para kepala desa dan tokoh masyarakat Kajang.
Dalam pengantarnya Sekda Ali Saleng menyebutkan, bahwa sesi dialog tersebut sebagai bentuk keterbukaan bupati kepada masyarakat dalam mengawal pembangunan, salah satunya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat untuk perbaikan ke depan sehingga manfaatnya lebih besar.
Lebih lanjut dikatakan, Pelabuhan Lembang Keke adalah lokasi yang terbaik karena letak geografisnya yang terlindungi meski musim barat. Begitu pula dari sisi kedalamannya sangat bagus karena tidak mengalami pendangkalan.
“Pelabuhan ini harus dimaksimalkan pemanfaatannya. Banyak kegiatan usaha ekonomi lainnya yang bisa dilakukan di sini untuk mendukung aktifitas pelabuhan,” ungkap Ali Saleng.
Meski pelabuhannya sudah jadi, namun masih ada pekerjaan pendukung yang harus diselesaikan yaitu jalur menuju pelabuhan yang panjangnya sekitar 300 meter dengan lebar 15 meter.
Andi Utta, sapaan akrab Bupati Bulukumba, menceritakan kondisi di awal pemerintahannya, yang saat itu masih harus berkutat menangani pandemi Covid-19. Makanya banyak anggaran saat itu mengalami refocusing.
“Meski anggaran terbatas tapi saya berupaya terus memaksimalkan apa yang bisa dikerjakan, sehingga dalam 3 tahun ini beberapa capaian pembangunan bisa kita wujudkan,” ungkapnya.
Untuk usaha sektor perikanan dan UMKM, Andi Utta mengajak warga untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) di beberapa bank yang tersedia.
Menurutnya bunga KUR saat ini sangat ringan, hanya 3 persen tanpa agunan.
“Dulu KUR bunga 6 persen, sekarang sisa 3 persen demi mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Perbandingan dengan kredit umum itu sebesar 12 persen,” kata Andi Utta.
Berdasarkan pengalamannya di sektor kelautan perikanan selama puluhan tahun, Andi Utta mengaku salah satu kendala sektor perikanan di Indonesia tidak berkembang karena akses permodalan.
“Nelayan kita selama ini susah mendapat akses modal usaha karena persyaratan bank harus ada agunan. Nah ini biasanya yang susah dipenuhi nelayan kita. Makanya saya terus minta agar akses modal untuk nelayan dipermudah,” kata bupati berlatar pengusaha ini.
Untuk diketahui anggaran pembangunan pelabuhan Lembang Keke menggunakan anggaran pusat. Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelontorkan anggaran senilai kurang lebih Rp52 miliar untuk pembangunan pelabuhan sampai rampung.
Pelabuhan Lembang Keke Kajang akan menjadi pelabuhan pengumpan lokal. Selain itu pelabuhan Lembang Keke ini berfungsi untuk tempat bersandarnya perahu nelayan.
Pelabuhan ini nantinya bakal berfungsi melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas. (*)