Dibawah Nahkoda Duo Amran, Wajo Masuk Peringkat Tiga dalam Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Sulsel

WAJO, EDELWEISNEWS.COM – Berdasarkan data yang dirilis oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), dalam kepemimpinan Amran Mahmud dan Amran SE, di Kabupaten Wajo membawa Wajo masuk peringkat 3 dalam tingkat kemiskinan ekstrem di wilayah Sulawesi Selatan.

Berdasarkan perhitungan Satgas Data
Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), estimasi jumlah kemiskinan ekstrem di Kabupaten Wajo pada tahun 2023 sebesar 8,45 ribu jiwa, menempatkannya di bawah Makassar dan Luwu Utara. Estimasi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya, dengan catatan 1,90 ribu jiwa pada 2021 dan 4,47 ribu jiwa pada 2022.

Menyikapi kegagalan duo Amran dalam mengurai hal tersebut, sejumlah pakar politik melihatnya sebagai sinyal dan sekaligus tantangan bagi para pesaing incumbent dalam pilkada mendatang. Calon-calon diharapkan mampu mengatasi persoalan kemiskinan yang masih menghantui Wajo, sementara bagi incumbent, hal ini menjadi potensi kelemahan.

Para penantang incumbent diminta untuk memperhitungkan tantangan yang masih dihadapi oleh masyarakat Wajo dalam hal kesejahteraan ekonomi. Langkah-langkah strategis harus diambil untuk mengatasi masalah kemiskinan yang ditinggalkan oleh Duo Amran.

Sementara itu Andi Gusti Makkarodda, mantan ketua partai yang mendukung duo Amran pada pilkada 2018, menyatakan kekecewaannya terhadap kondisi tersebut.

“Saya belum meneliti datanya secara mendalam, tetapi dari informasi yang dirilis oleh Menko PMK, terlihat kegagalan pemerintahan Duo Amran dalam mengurai persoalan kemiskinan di Kabupaten Wajo,” ungkap Andi Gusti Makkarodda.

Menurutnya, jumlah penduduk Wajo yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem terus meningkat dari tahun ke tahun, meskipun visi pammase adalah mencapai kesejahteraan.

Kemiskinan ekstrem, menurut AGM, menandakan ketidak mampuan masyarakat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial. Pemerintah menetapkan bahwa seseorang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem jika pengeluarannya kurang dari Rp. 10.379 per orang per hari.

AGM juga meragukan kemampuan Penjabat Bupati untuk menyelesaikan persoalan yang ditinggalkan oleh Duo Amran pada akhir masa jabatannya.

“Saya ragu, selain masa jabatannya yang singkat, anggaran yang kurang memadai juga bisa menjadi hambatan, serta konsep pengentasan kemiskinan yang membutuhkan waktu,” katanya.

Ditanya mengenai kegagalan duo Amran dalam menuntaskan angka kemiskinan di Kabupaten Wajo terkait pilkada tahun 2024, Andi Gusti Makkarodda menyarankan agar Amran Mahmud dan Amran SE lebih legowo untuk meminta maaf kepada rakyat Wajo.

“Partai politik juga harus mempertimbangkan dengan baik karena kita keliru dalam mengusung Amran-Amran. Terlalu banyak janji yang tidak dipenuhi. Karena ini saat yang tepat, setidaknya Pak Amran Mahmud dan Pak Amran seharusnya meminta maaf kepada masyarakat, karena pencapaian kinerja mereka selama lima tahun sebagai pemimpin bertentangan dengan visi yang diusung,” jelasnya. (APJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LEGISLATIF SULSEL Wajo

DPRD Kabupaten Wajo Ajukan Dua Ranperda Inisiatif Melalui Rapat Paripurna

WAJO, EDELWEISNEWS.COM – DPRD Kabupaten Wajo mengajukan 2 Ranperda inisiatif melalui rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD Wajo Lantai II, Jumat (26/7/2024). Kedua Ranperda inisiatif tersebut yakni, Perubahan Kedua atas Perda Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang Usul Inisiatif Komisi I DPRD Kab. Wajo dan Fasilitasi Pendidikan Pondok Pesantren […]

Read more
Makassar SULSEL

Disbud Persembahkan Tari Bunga Buttayya, Kisahkan Perempuan dan Makassar di F8

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Dinas Kebudayaan Kota Makassar kembali memeriahkan event Makassar International Eight Festival & Forum atau F8 di Panggung Utama F8, Kawasan Tugu MNEK, CPI, Jumat (26 Juli 2024). Disbud Makassar menampilkan Tari Bunga Butayya yang menggambarkan karakter perempuan dan Makassar. Yang mana dua kata tersebut memiliki entitas yang tak bisa dipisahkan. Sosok perempuan […]

Read more
Makassar SULSEL Wajo

LSKP Bekerja sama Dinkes Kabupaten Wajo Gelar Bimtek Evaluasi Standar Pelayanan Minimal

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) mengadakan Bimbingan Teknis Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo Tahun Anggaran 2024 di Hotel M Regency Makassar dari tanggal 25 hingga 26 Juli 2024. Dr. drg. Hj. Armin, M. Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo mengatakan, Bimtek ini untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan […]

Read more