BONE, EDELWEISNEWS.COM – Dalam rangka percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Bone, melalui sinergisitas Program Gerakan memberantas Stunting (Gammara’Na), Dinas Kesehatan Kabupaten Bone menggelar pertemuan evaluasi pelaksanaan pendampingan gizi dalam pemanfaatan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil Kabupaten Bone. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Novena, Kamis (27/10/2021).
Pertemuan dihadiri Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinkes Prov.Sulsel H.Mohammad Husni Thamrin, SKM, M.KES, dan TIM Koordinasi Provinsi Prof. Dr. Arlin Adam., S.KM, M.Si, Dr. Nadimin, S.KM, M. Kes dan Dr. Andi Alim, S.KM, M. Kes.
Kegiatan dibuka Kepala Bappeda Kabupaten Bone Dr. Ade Fariq Ashar, S. STP, M.Si mewakili Bupati Kabupaten Bone.
Ade Fariq Ashar dalam sambutannya menyatakan, bahwa merupakan komitmen daerah untuk mencegah stunting, karena ini merupakan program nasional.
Sementara Husni Thamrin menyatakan dalam presentasenya bahwa berdasarkan data hasil pendampingan di desa lokus sejak bulan Juli sampai September, terjadi penurunan persentase stunting, pada sasaran Baduta utama yaitu 388 (17%) pada Bulan Juli menjadi 286 (12.53%) pada Bulan September.
Dr. Eko Nugroho, S.Ked, M. Adm. Kes yang merupakan Kabid Bina Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bone mengatakan, penyebab stunting di Kabupaten Bone ada berbagai faktor. Diantaranya tinggal dengan perokok sebanyak 66,9%, belum memiliki kartu JKN sebanyak 60,8%, Ibu Hamil yang berstatus Kekurangan Energi Kronik (KEK) sebanyak 6,7%, ketersediaan air bersih sebanyak 4,7%, rendahnya kepemilikan jamban yang sehat, adanya penyakit penyerta yang diderita serta rendahnya imunisasi pada balita.
Kepala Desa Kadai Kecamatan Mare yang turut membagi pengalaman tentang keterlibatannya dalam program Gammarana menganggap, kejadian stunting di desa adalah siri, karena itu kepala desa harus terlibat secara total dalam pencegahan tersebut.
“Bentuk keterlibatannya diwujudkan melalui fasilitasi pengadaan alat antropometri, dukungan dana transpor kader yang layak, pembenahan sanitasi lingkungan perumahan dan pemberian PMT (telur) kepada seluruh keluarga selama masa pandemi. Wujud yang tidak kalah pentingnya adalah saya turun secara langsung ke rumah-rumah bersama Ketua PKK dan kader,” ujar Kades Kadai.
Sementara Prof Arlin Adam menambahkan, keberlanjutan praktik baik yang diperoleh pada Program Gammara’Na di Bone bisa diwujudkan melalui penetapan Perdes tentang pencegahan dan penanganan stunting, serta pembentukan tim satgas desa untuk mengkoordinasikan peran lintas sektor.
Peserta pada kegiatan ini sebanyak 75 orang, yang terdiri dari Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang, Kepala Dinas Sosial, Kepala BPJS, Kabid pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan,.14 Kepala UPT Puskesmas, 4 lurah dan 45 Kepala Desa lokus dan 1 Tim Ahli P3MD Kabupaten Bone.
Penulis : Andi Alim