JAKARTA,EDELWEISNEWS.COM – Sebanyak 10 tokoh muda Indonesia hadir dalam Forum Silaturahmi Bogor yang dihelat Rabu (15/5). Tokoh muda tersebut sepakat untuk membangun Indonesia yang damai.
Mereka yang hadir dalam hajatan kebangsaan yang digagas Walikota Bogor Bima Arya itu adalah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Gubernur NTB Zulkiflimansyah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Walikota Bogor Bima Arya, Walikota Tangerang Selatan Aerin Rachmi Diany, Bupati Banjuwangi Azwar Anas, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurty Yudhoyono, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dan Teknokrat Ilham Habibie berhalangan hadir. Menurut Bima Arya mereka berhalangan hadir karena ada acara yang sudah terjadwal. Dua dari peserta yang hadir datang dari luar Pulau Jawa yakni, Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah dan Guberbur NTB Zulkifkimansyah.
Menurut Bima Arya, anggota Forum Silaturahmi Bogor setelah rapat di Museum Kepresidenan sepakat untuk menjaga dan membangun Indonesia damai.
Menyimak perkembangan yang terjadi setelah Pemilihan Presiden dan Pileg 17 April 2019, tokoh muda lintas partai dan lintas daerah yang hadir sepakat mengutamakan kepentingan bangsa dan negara untuk mencapai perdamaian.
“Kami tidak pernah memikirkan dari partai mana kami datang. Di sini ada AHY dari Demokrat, ada Pak Zul (Gubernur NTB) dari PKS, dan saya dari PAN, Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) dari PDIP. Kami tadi tidak memikirkan perbedaan. Kami satu pandangan dan pemahaman untuk Indonesia yang damai,” jelas Bima Arya dalam jumpa pers usai pertemuan.
Dalam menyikapi perbedaan sikap setelah pengumuman KPU 22 Maret 2019, tokoh muda yang hadir dalam di Galeri Kebangsaan ini sepakat untuk menghormati proses demokrasi melalui lembaga yang konstitusi. Dalam menanggapi pasca tanggal 22 Mei, hormati keputusan secara demokratis oleh lembaga yang berkompoten.
Kalaupun ada perbedaan pandangan terhadap keputusan KPU, tokoh lintas daerah ini menganjurkan agar yang merasa dirugikan mengajukan gugatan melalui lembaga konstitusi yakni MA. Tokoh muda tersebut bersepakat menghormati perbedaan yang ada, menjalin komunikasi dan silaturahim tanpa batas dan tanpa ada berbedaan.
Kesepakatan lain dari tokoh yang hadir ialah melanjutkan dan terus menjalin hubungan silaturahim dengan melibatkan tokoh-tokoh yang lain.
Editor : Anissah S