MAROS, EDELWEISNEWS.COM – Muhammad Ikhwan alias Iwan Dento, aktivis lingkungan asal Kabupaten Maros, sekaligus penerima penghargaan Kalpataru 2023, mengapresiasi upaya Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, dalam melestarikan lingkungan di Rammang-rammang. Ia menilai, Bahtiar mengerti persoalan dan solusi terkait lingkungan hidup. Salah satunya melalui gerakan budidaya hortikultura seperti sukun.
Hal itu disampaikan pada kegiatan penanaman sukun di Kawasan Rammang-rammang, Maros, tepatnya di Dermaga 2, Minggu (28 Januari 2024). Selain itu juga diserahkan bibit bunga matahari.
Ia menilai, Bahtiar yang mengetahui jenis pohon yang bisa tumbuh dan bermanfaat untuk kawasan karst, merupakan hal yang menarik. Selain pohon buah, akarnya juga memiliki kemampuan untuk melakukan proses pencernaan air dan pemulihan air di kawasan tersebut.
“Saya sampaikan menarik sebenarnya, karena Pak Gubernur tahu jenis pohon yang bisa tumbuh dan bermanfaat untuk kawasan karst,” kata Iwan sebagaimana dikutip dari Laman resmi Humas Pemprov Sulsel.
Upaya menjaga keberlangsungan wisata di kawasan karst sangat penting. Dengan menanam jenis pohon yang sesuai dengan kondisi lingkungan, seperti sukun, dapat membantu dalam pemulihan ekosistem dan menjaga kualitas air di sekitar area wisata. Hal ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kelestarian alam dan juga pengalaman wisatawan yang berkunjung ke sana.
“Pertama selain pohon buah, akarnya akan melakukan proses pencernaan air proses pemulihan air, dimana sukun ini ditanam,” ungkapnya.
Dengan adanya kesadaran akan pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan, upaya seperti ini menjadi contoh positif dalam menjalankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Langkah-langkah ini dapat terus dilakukan agar alam karst tetap terjaga dan pariwisata di kawasan tersebut semakin berkembang dengan baik.
“Sementara salah satu atraksi yang dijual di sini adalah atraksi air. Ia membutuhkan intervensi alam untuk melakukan pemulihan. Itu yang menarik bagi saya kalau kita bicara soal kegiatan hari ini. Soal jenis pohon yang ditanam,” paparnya.
Hal ini mendukung upaya menjaga keberlangsungan wisata. Membangun sistem ekonomi dan bahan pangan. Dan sukun ini punya nilai ekonomi tambahan yang sangat luar biasa. Karena itu, bisa jadi lokal food bagi turis lokal dan mancanegara.
Sedangkan untuk bunga matahari, ia menilai selain untuk lingkungan, juga menambahkan atraksi visual keindahan Rammang-rammang.
“Ini untuk visual mata. Mungkin juga akan ada beberapa jenis pohon jenis bunga seperti tabebuya itu lebih ke atraksi visual untuk mendukung atraksi alami yang sudah ada,” ujarnya.
Ia berharap, semangat dari Penjabat Gubernur sebagai pejabat transisi akan dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya.
“Bapak Gubernur punya pikiran dan gagasan untuk terus menanam. Sangat disayangkan sekali, range waktunya terbatas sebagai penjabat transisi. Ketertarikan beliau terhadap tanaman luar biasa, dan pembacaannya terhadap lingkungan juga luar biasa. Kami harap akan ada orang-orang nanti yang bisa meneruskan gagasan seperti ini,” harap Iwan. (*)
Editor : Jesi Heny