
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar telah mengidentifikasi jabatan lowong di Pemkot Makassar yang akan diisi melalui mutasi besar-besaran pada Desember ini. Posisi lowong didominasi di kelurahan dan kecamatan.
“Tentunya ada pergeseran yang diperkirakan jumlahnya 350 kurang lebih. Jabatan apa itu, adalah termasuk lurah dan camat,” kata Kepala BKPSDM Makassar Akhmad Namsum, Kamis (30/11/2023).
Namsum menyebut jabatan lowong yang akan diisi didominasi eselon IV seperti kepala seksi. Selain itu, kata dia, sejumlah posisi juga lowong lantaran banyak ASN yang pensiun.
“Itu kepala seksi banyak kosong. Sehingga diperkirakan jumlahnya sekitar itu (350), baik yang bergeser maupun yang kosong dan diisi,” ucapnya.
Lebih lanjut Namsum menyebut mutasi jabatan ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja organisasi. Sebab menurutnya, ada beberapa ASN yang tidak berkinerja baik di posisinya saat ini.
“Tujuannya adalah memaksimalkan produk organisasi, siapa tahu tidak maksimal di tempat itu, bisa maksimal di tempat lain. Tetapi mungkin juga ada memang yang tidak bisa berkinerja baik tentu akan menjadi pertimbangan pimpinan dalam evaluasi tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Namsum menyebut proses job fit eselon II juga sementara berjalan. Saat ini pihaknya sisa menunggu keputusan Wali Kota Makassar untuk proses lebih lanjut.
“(Job fit) Proses berikutnya adalah mengimplementasi hasil job fit. Nah, tentu kita tunggu mengenai itu yang Insyaallah keputusannya tentu akan dilaksanakan oleh Bapak Wali Kota,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengaku sudah mengantongi catatan kinerja ASN menjelang mutasi besar-besaran. Danny berencana melakukan mutasi di bulan Desember nanti.
“Bukan sudah terima, saya sudah bikin catatannya (kinerja) semua, lengkap catatannya,” kata Danny seperti dikutip dari detiksulsel.
Danny mengungkapkan sudah memiliki penilaian sendiri terhadap para ASN terutama eselon IV. Dia mengatakan ada skoring kinerja yang menjadi acuan dalam melakukan mutasi.
“Kan saya nilai. Lengkap datanya. Saya kan biasa (acuannya) pakai skoring juga,” ungkapnya.