MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Jelang Hari Raya Idul Adha yang juga dikenal dengan Hari Raya Idul Qurban, Sekretariat Daerah Kota Makassar mengadakan Rapat Koordinasi Kewaspadaan Mengantisipasi Masuknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Makassar, Kamis (19/5/2022).
Dalam penjelasannya, dokter hewan Agung PJ Wahyuda selaku pembicara menegaskan, PMK tidak menular atau mempengaruhi kesehatan manusia, meski demikian PMK sangat berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi kepada manusia. Sebab jika terjadi penularan, maka tentunya akan mempengaruhi produktivitas peternak dan pedagang hewan termasuk hewan qurban.
Sebagai imbauan agar dilakukan peningkatan kewaspadaan terhadap PMK, maka Walikota Makassar mengeluarkan Surat Edaran, No. 524.1/187/S.Edar/Dp2/V/2022.
Dari tujuh poin yang tercantum dalam Surat Edaran tersebut, diantaranya mengandung imbauan agar dilakukan pengetatan dalam pengawasan lalu lintas ternak (sapi, kerbau dan kambing), dan produknya (daging, susu, serta semen beku dan cair) yang masuk ke kota Makassar, dengan memeriksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal.
Perlu pula dilakukan peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat dan peternak untuk mengandangkan ternak yang dipelihara, meningkatkan sanitasi kandang, dan melaporkan kejadian yang dicurigai PKM.
Sementara itu, untuk memudahkan pengawasan pemotongan atau penyembelihan hewan, maka tidak dibenarkan melakukan penyembelihan hewan ternak di luar Rumah Potong Hewan (RPH) Manggala milik Pemerintah Kota Makassar.
Para peserta rapat yang hadir berasal dari berbagai stakeholder termasuk Polrestabes, Kodim 1408 Makassar, Polair aktif menyampaikan pendapat terkait kerjasama dalam kewaspadaan terhadap PMK. (Suk)
Editor : Anisah