MAKASSAR,EDELWEISNEWS.COM – Lokakarya Layanan Integratif Anak hari kedua yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar di Hotel Fave, Kamis (11/7/2019) kian seru.
Karena peserta yang merupakan utusan beberapa SKPD terkait, kecamatan, kelurahan, NGO, Polrestabes Makassar, Kejari, Forum Anak Kota Makassar memaparkan sejumlah program internal lembaganya terkait layanan kepada anak.
Dalam pemaparannya, tergambar jika persoalan layanan anak ini telah menjadi perhatian serius semua instansi, baik pemerintah maupun non pemerintah.
Desi dari NGO Save the Children mengatakan, layanan kepada anak ini harus dilakukan bersama – sama tidak bisa diakukan sendiri.
Hal tersebut ditanggapi Tiwi dari LBH Makassar, bahwa pihaknya sudah satu pintu dengan P2TP2A dalam menangani masalah anak. “Kami menangani masalah anak, lebih ke ruang hukumnya. Artinya kalau anak sudah berkonflik dan membutuhkan layanan hukum. Dalam penanganan kita sudah satu pintu dengan P2TP2A,” terang Tiwi.
Andi Baso, salah seorang Narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, berbicara soal anak, maka harus berbicara soal hak dasar anak.
“Hak dasar anak meliputi hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipatif. Dan hak partisipatif ini yang masih banyak belum terakomodir,” tegasnya Andi Baso.
Setelah itu, Andi Baso mengajak peserta untuk membahas diskusi kelompok yang dilakukan pada hari pertama kegiatan. Yaitu, berisi tentang program pelayanan anak setiap lembaga yang diwakili peserta. Nama program dan kendala yang ditemukan dalam menjalankan program tersebut.
Sesi ini agak seru, karena peserta saling kritik dan saling memberikan masukan. Hingga tergambar jika memang setiap instansi dan lembaga yang hadir memiliki kepedulian terhadap anak lewat program yang mereka paparkan dalam kegiatan Layanan Integratif Anak yang digelar DPPPA Kota Makassar tersebut.
Penulis : Jesi Heny