Kekuatan Perempuan dalam Arus Dakwah

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Dakwah dalam tradisi Islam bukan hanya sebatas penyampaian pesan keagamaan. Melainkan bagian dari proses panjang perubahan sosial. Perempuan memegang posisi strategis. Sebagai ibu, istri, dan anggota komunitas, perempuan menjadi poros awal dari transmisi nilai.

Frasa klasik “Perempuan adalah madrasatul ula” menegaskan, bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Penanam karakter dan akhlak dasar yang membentuk arah kepribadian generasi berikutnya.

Perempuan memiliki kemampuan komunikasi yang unik: lemah lembut, empatik, namun menyentuh inti persoalan. Dengan modal itulah, pesan-pesan dakwah dapat hadir bukan sebagai dogma kaku, melainkan sebagai teladan hidup sehari-hari. Ketika seorang perempuan muslimah memperlihatkan akhlak mulia, kesabaran, dan kesopanan, ia sedang menampilkan wajah Islam yang sesungguhnya—yakni agama yang berpihak pada kebaikan dan keadaban sosial.

Menurut Musadalifa Basri, hakikat dakwah mengandung tiga dimensi besar: islah (upaya perbaikan dan perubahan), tajdid (pembaruan dan reformasi), serta pembangunan. Karena itu, dakwah tak berhenti pada ruang agama, tetapi ikut masuk dalam problematika sosial: pendidikan, kesehatan, bahkan politik. Dalam spektrum luas inilah, peran perempuan bukan hanya pelengkap, melainkan bagian dari inti transformasi.

“Perempuan-perempuan hari ini mulai kreatif dan inovatif dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan,” ujar Musadalifa Basri. “Mereka terlibat dalam pengajian, majelis taklim, penyuluhan lingkungan hidup, hingga pemberdayaan perempuan melalui workshop kerajinan tangan yang bukan hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga menopang ekonomi keluarga.”

Namun, jalan dakwah perempuan tidaklah tanpa tantangan. Di satu sisi, ada ekspektasi tradisional yang membatasi ruang gerak mereka. Di sisi lain, tuntutan modernitas menuntut partisipasi aktif. Situasi ini menciptakan paradoks sosial: perempuan yang aktif di ruang publik kerap dicurigai melanggar kodrat.

“Streotip dan prasangka masih sering membatasi langkah perempuan. Ketika mereka banyak berkiprah di luar rumah, pandangan sinis masih muncul. Di sinilah tantangan terbesar: bagaimana menyeimbangkan peran domestik dengan komitmen dakwah,” tutup Musadalifa Basri.

Melalui refleksi ini, jelas bahwa perempuan bukan sekadar pendamping dakwah, tetapi jantung dari perubahan itu sendiri. Dalam tangan mereka, dakwah bukan hanya wacana, tetapi praksis sosial yang menghidupkan nilai, membangun masyarakat, dan memberi arah bagi masa depan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar Olahraga SULSEL

Atlet PSM Kodam XIV/Hasanuddin Sapu Bersih Medali, Rebut Juara Umum Nasional

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Prestasi membanggakan kembali diraih kontingen Pencak Silat Militer (PSM) Kodam XIV/Hasanuddin, dengan berhasil meraih juara umum pada Kejuaraan Nasional Pencak Silat Hasanuddin Championship 2, yang digelar di GOR Sudiang, Kota Makassar, Senin (29/12/2025). Kejuaraan nasional yang berlangsung sejak 27 hingga 28 Desember 2025 tersebut diikuti oleh kontingen dari berbagai daerah. Pada ajang […]

Read more
Makassar SULSEL

Press Release Akhir Tahun 2025, Kapolda Sulsel Paparkan Capaian Kinerja dan Situasi Kamtibmas Sepanjang Tahun 2025

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Polda Sulawesi Selatan menggelar Press Release Akhir Tahun 2025 sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja kepada publik. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Mappaodang Mapolda Sulsel dan dipimpin langsung oleh Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H., Senin (29/12/2025). Dalam kegiatan tersebut, Kapolda Sulsel didampingi oleh Irwasda Polda Sulsel Kombes […]

Read more
Makassar SULSEL

Makassar Tuan Rumah APEC Child Health 2026, Munafri Dorong Penguatan SDM Kesehatan

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima audiensi dari jajaran Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Makassar di Balaikota, Senin (29/12/2025). Mereka membahas kegiatan terkait rencana pelaksanaan APEC Child Health International Workshop (ACHW) yang akan digelar di Makassar pada 20–22 Januari 2026. Kegiatan berskala internasional ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk World […]

Read more