BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf mengajak kelompok tani di Kecamatan Gantarang dan Kecamatan Kindang untuk melihat suasana perkebunan bibit unggul miliknya, yang ada di Mannanti Kabupaten Sinjai dan kebunnya di Desa Tibona, Kecamatan Bulukumpa.
Ada 3 ratusan anggota kelompok tani hadir melihat langsung lokasi perkebunan tersebut yang kini ditanami berbagai macam tanaman buah, seperti Durian Musangking, Durian Bawor, Durian Duri Hitam, Alpokat Miki, Alpokat Aligator, nlNangka Madu dan tanaman Pete.
Lahan kebun percontohan yang dikelola secara modern ini, awalnya adalah kebun karet (Tibona) dan kebun cengkeh (Mannanti). Pohon-pohon tersebut dicabut dan diganti dengan tanaman bibit unggul.
Para anggota kelompok tani terkesima dengan apa yang disaksikan di kedua lahan milik Andi Utta, sapaan akrab Bupati Bulukumba. Mereka pun ngabuburit dan dijamu buka puasa bersama di kebun Tibona, Minggu (17 Maret 2024).
Dalam pengantarnya Bupati Andi Utta menyebut, dirinya juga sebagai petani, dimana hari Sabtu-Minggu ia memanfaatkan waktu untuk berkebun.
Kebun di Tibona itu ia mulai tanami pada 29 Maret 2022. Tidak cukup 2 tahun sudah ada nangka madu yang berbuah dan dinikmati hasilnya.
Andi Utta mengatakan, tidak usah khawatir akan pemasaran dari buah bibit unggul seperti Durian Musangking, karena buah seperti itu bisa diekspor jika produksinya dalam jumlah besar, bahkan untuk pasar dalam negeri saja, Indonesia masih impor buah berkualitas dari negara lain.
“Saudaraku, saya ajak ke tempat (kebun) saya ini untuk membuka wawasan kita. Apa yang saya sampaikan tujuannya untuk bagaimana melihat ekonomi masyarakat Bulukumba dari hasil pertanian yang memiliki nilai jual tinggi,” ujarnya.
“Jika buahnya makecci (kecut) maka nilai jualnya juga pasti makecci. Tapi kalau buahnya manis, isi dompet juga pasti manis,” kata Andi Utta beri motivasi.
Bupati berlatar pengusaha ini mengaku tidak akan berhenti memberi motivasi agar masyarakat berubah dan tergerak untuk mengolah lahannya agar memiliki hasil produksi pertanian perkebunan yang berkualitas.
Menurutnya, musuh utama dari masyarakat adalah kuttunya (sifat malas). Dimana pun berada jika penyakit malas ini selalu ada maka apa yang dikerjakan kurang berhasil.
Dalam pertemuan sebelum buka puasa tersebut, Sekretaris Daerah Muh Ali Saleng juga hadir.
Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Bupati Andi Utta, yang menurutnya telah membuka mata kita semua bagaimana terus memotivasi masyarakat untuk terus menanam dan meningkatkan nilai jual melalui bibit unggul.
Dikatakan, banyak lahan selama ini dibiarkan terlantar, padahal cukup subur untuk diolah agar lebih produktif. Saatnya kata Ali Saleng untuk bangkit melalui pertanian bibit unggul.
Setelah mencermati kendala yang dirasakan masyarakat untuk mengolah lahannya menjadi kebun bibit unggul, maka salah satu kendala adalah pembersihan lahan dari akar tanaman sebelumnya.
Untuk membersihkan akar – akar pohon di lahan tersebut, tidak bisa selesai jika hanya menggunakan tenaga manusia secara manual, dibutuhkan alat mesin atau alat berat untuk pembersihannya.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan pada tahun 2024 ini telah menyiapkan program pembersihan lahan warga yang ingin menata ulang kebunnya dengan tanaman bibit unggul.
Sehingga jika ada masyarakat yang ingin lahannya dibersihkan atau ditata ulang, maka dipersilahkan mendaftar di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dengan terlebih dahulu koordinasi dengan pemerintah setempat desa/kelurahan.
“Ini semacam program revolusi pertanian melalui kegiatan menata ulang lahan pertanian sehingga lebih produktif,” imbuhnya.
Menurutnya tidak ada yang susah jika ada motivasi dan kemauan dari diri sendiri untuk berubah, dan itu pasti akan kita temukan jalannya sendiri.
Salah satu anggota Kelompok Tani dari Desa Dampang Kecamatan Gantarang, Agusnandar menyampaikan testimoninya usai melihat langsung kebun milik Bupati Andi Utta.
Menurutnya apa yang dia lihat adalah contoh perkebunan modern yang memilik prospek yang sangat bagus untuk meningkatkan nilai jual hasil perkebunan.
Ia pun mengapresiasi program pemerintah daerah yang akan membantu warga untuk pembersihan lahan.
“Ini tentu sangat membantu petani, meringankan beban kita untuk buka atau bersihkan lahan,” kata Agusnandar yang mengaku akan menyampaikan program pembersihan lahan ini ke warga lainnya. (*)