Lepas 1.000 Peserta Mudik Bareng, Ini Harapan Gubernur

MAKASSAR,EDELWEISNEWS.COM – BPJS Ketenagakerjaan kembali menggelar kegiatan Mudik Bersama Tahun 2019. Tahun ini peserta mudik yang diberangkatkan sebanyak 13.000 peserta dengan tujuh titik pemberangkatan, termasuk dari Makassar.

Untuk Makassar, dilepas sebanyak 1.000 peserta di depan Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, di Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (1/6). Dan untuk titik pelepasan di Kota Makassar, sebanyak 32 bus mengantarkan peserta ke tujuan mudik yakni Malili, Mamuju, Toraja dan Bulukumba.

Titik pemberangkatan di Makassar ini merupakan titik mudik ujicoba kegiatan Mudik Bersama BPJS Ketenagakerjaan, yang nantinya diharapkan mudik gratis ini tidak hanya dilaksanakan di Pulau Jawa saja.

Nurdin Abdullah berterima kasih pada BUMN yang telah menginisiasi mudik gratis, termasuk BPJS. “Berkat BPJS kita akan berangkatkan pemudik, mereka akan kumpul kembali bersama keluarga,” kata Nurdin Abdullah.

Pada kesempatan ini, ia juga menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada para pemudik.

“Dan saya atas nama Pemerintah Sulsel menyampaikan, selamat menunaikan ibadah puasa dan selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri. Semoga perjalanan kita diridhoi oleh Allah SWT,” ucapnya.

Sementara itu, Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sulawesi Maluku, Toto Suharto juga menghadiri prosesi pelepasan Mudik Bersama BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2019 di Makassar.

Ia menyampaikan, kegiatan ini merupakan realisasi program Tanggung Jawab Sosial atau CSR mereka. Diharapkan, dapat  meringankan beban para pekerja yang ingin berkumpul bersama keluarga di kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga dan kerabat.

Selain kegiatan Mudik Bersama, BPJS Ketenagakerjaan juga telah menyelenggarakan kegiatan Pasar Murah yang menyediakan 69.000 paket sembako murah dari harga Rp 150 ribu dijual seharga  Rp 75 ribu, yang dilaksanakan 123 Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan. Pasar Murah diperuntukkan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Adapula program bagi-bagi Takjil Gratis kepada masyarakat umum  yang dilaksanakan di 202 Kantor Cabang Perintis BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, sebagai rangkaian kegiatan TJSL di bulan Ramadhan 1440 H.

“Dengan adanya program ini, semoga dapat terus membangun kepercayaan pekerja kepada BPJS Ketenagakerjaan dan meningkatkan brand awareness dimulai dari pekerja dan keluarga pekerja, yang pada gilirannya nanti akan menyebar ke masyarakat luas,” tutup Toto. (hum)

Editor : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Maros SULSEL

Ketua Umum Pengcab KKI Maros Ikut Jalan Santai dan Beri Penghargaan Atlit Berprestasi

MAROS, EDELWEISNEWS.COM – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2025, Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Khusin Ryu “M” Karatedo Indonesia (KKI) Kabupaten Maros sekaligus Pgs. Kakanminvetcad XIV-16/Maros, Kapten Inf Abdul Hamid, S.Sos., bersama jajarannya mengikuti kegiatan jalan santai serta perlombaan yang digelar oleh Keluarga Besar Pengcab KKI Maros, bertempat di Lapangan […]

Read more
LEGISLATIF Makassar SULSEL

Muchlis Misbah : Sekwan Hadirkan Disiplin dan Nilai Kebangsaan di DPRD Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Anggota DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah memberikan apresiasi kepada Plt Sekretaris DPRD Makassar, Andi Rahmat Mappatoba atas berbagai perubahan positif yang telah dilakukan di lingkungan sekretariat. Menurutnya, langkah awal berupa penataan area parkir dan pengaspalan halaman kantor menjadi pintu masuk bagi perbaikan yang lebih luas. “Perhatian terhadap hal-hal kecil ternyata berdampak besar […]

Read more
Bulukumba SULSEL

TALKs 2025: SaESA Membuka Jalan Kesadaran Pendidikan di Bulukumba

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Di sebuah desa di Bulukumba bernama Bontonyeleng, suara bambu yang bergemerisik menjadi saksi lahirnya sebuah gerakan pendidikan alternatif. Sekolah Anak Desa (SaESA) meluncurkan TALKs: meluaskan kesadaran, sebuah forum yang bukan hanya berbicara soal sekolah, melainkan soal masa depan anak-anak desa. Gerakan ini lahir dari kegelisahan. Terlalu banyak anak desa yang merasa pendidikan […]

Read more