MAKASSAR,EDELWEISNEWS.COM – Di tepi danau nan indah, suara adzan terdengar mendayu-dayu memanggil kaum muslimin untuk menunaikan shalat Ashar. Lantunan adzan tersebuta berasal dari sebuah masjid berarsitektur Tionghoa yang terletak di Tanjung Bunga.
Ada delapan masjid yang bernuansa Tionghoa di negara ini. Hal tersebut menandakan bahwa setiap etnis punya sumbangsih dalam melakukan syiar di Bumi Pertiwi ini.
Di Makassar, ada dua masjid yang bangunannya bernuansa Tionghoa, satu terletak di Kabupaten Gowa, dan satunya lagi ada di Makassar. Kedua masjid tersebut diberi nama Masjid Mohammad Cheng Hoo.
Pembangunan Masjid Cheng Hoo yang berlokasi di Tanjung Bunga terilhami seorang Kasim dari Dinasti Ming yang beragama Islam. Menurut sejarah, tahun 1405, Panglima Cheng Hoo telah mengunjugi beberapa kerajaan di Nusantara, selain untuk berdagang juga menyebarkan Islam.
Ust.Badaruddin selaku Sekretaris Takmir Masjid Cheng Hoo menuturkan, tanah tempat dibangunnya masjid dengan arsitektur Tionghoa tersebut adalah tanah yang diwakafkan Ramlah Kalla Aksa.
“Beliau yang menginisiatif pembangunan masjid tersebut, lalu mewakafkan tanahnya kurang lebih 1 hektar. Ibu Ramlah Kalla Aksa pula yang membiayai pembangunan Masjid Cheng Hoo di Tanjung Bunga ini,” ungkap Ustadz Badaruddin kepada Edelweisnews.com.
Masjid Cheng Hoo memiliki dua lantai. Lantai satu diperuntukkan untuk kegiatan sosial dan acara pengantin, sementara lantai dua digunakan untuk ibadah sholat,.
Disamping masjid ada beberapa ruangan untuk para hafids quran dengan jumlah santri sebanyak 30 orang.
Untuk kegiatan selama bulan Ramadhan, imbuh Ustadz Badaruddin, sama dengan masjid yang lain. Yaitu menyelenggarakan tarwih dan buka puasa yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar dan masyarakat yang sedang dalam perjalanan.
Penulis : M. Hasim
Editor. : Jesi Heny