Meneladani Akhlak Nabi Bagian dari Penguatan Pendidikan Karakter

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan cara untuk mengingat Rasulullah yang telah membawa umat Islam keluar dari zaman jahiliyah ke zaman penuh cahaya ilmu pengetahuan. Peringatan ini juga penting agar kita senantiasa meneladani akhlak Rasulullah.

Hikmah itu terungkap dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw 1445 H/2023 M, di SD Negeri Rappocini, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sabtu (7 Oktober 2023).

Bahasan tentang karakter banyak diulas karena sesuai tema, yakni “Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW untuk Membangun Karakter Generasi yang Unggul”.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lalu dilanjutkan sambutan Kepala UPT SPF SD Negeri Rappocini, Juli Astutik, S.Pd, M.Pd. Juli Astutik menyampaikan bahwa kegiatan ini atas dukungan orangtua murid yang tergabung dalam Gesit Ta’. Gesit ta’ merupakan akronim dari gerak cepat selalu inovatif keluarga kita. Ini merupakan program inovasi sekolah. Program inovasi lainnya adalah Halte Literasi.

Juli Astutik menambahkan, kegiatan ini diselenggarakan orangtua murid karena sebagai upaya pemberdayaan. Bentuk kegiatannya berupa lomba kaddo minynyak antar kelas.

“Kegiatan ini yang dicari syafaat dan barakkana,” terang Juli Astutik.

Dikatakan, sesuai tema membangun karakter generasi unggul maka semua yang dilakukan demi yang terbaik untuk anak-anak kita. Menurutnya, sekolah dan guru-guru itu hanya pelayan, agar bagaimana anak-anak bisa jadi generasi unggul. Namun, penting adanya kepercayaan. Kalau tidak ada kepercayaan pada sekolah maka biar apa pun yang dilakukan, tidak akan ada solidaritas, kolaborasi dan partisipasi dari orang itu.

“Jadi, kepercayaan itu yang merupakan modal utama,” imbuhnya.

Dia berharap, kontribusi yang diberikan itu akan jadi amal jariah bagi orangtua. Konsep ini, katanya, sejalan dengan tripusat pendidikan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara. Pendiri Taman Siswa itu menyebut lingkungan pendidikan meliputi pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan di lingkungan perguruan atau sekolah, dan pendidikan di lingkungan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah SD Negeri Rappocini, H Azis Undjung, mengatakan, adanya bantuan dan sumbangan orangtua menandakan kekompakan. Selaku Komite Sekolah, pihaknya selalu mendorong kekompakan. Baginya, Komite Sekolah dan kepala sekolah hanya pengarah, yang penting bagi orangtua adalah bagaimana tanggung jawab mereka kepada anak-anak.

“Pemkot Makassar sudah punya program, Jagai Anakta. Karena itu, kita perlu sipakainga, sipakalabbiri agar pendidikan anak-anak kita makin baik dan maju,” pesannya.

Ustad Drs H Abd. Rajab Sarro, M.MPd, dalam ceramahnya menyampaikan perlunya selalu mengirim salam kepada Nabi Muhammad SAW. Karena ini contoh akhlak yang baik dan sebagai bukti cinta pada Rasulullah.

Sesuai tema, katanya, ada 14 akhlak yang perlu kita teladani dari Nabi. Di antaranya, saling memberikan salam setiap kali bertemu. Berikutnya, tidak mencela makanan kalau diberi. Akhlak berikutnya yang perlu diteladani, yakni kalau berkata selalu benar dan jujur. Diingatkan, kalau kita meyebut diri sebagai orang beriman maka jangan mengucapkan perkataan yang tidak baik, yang bisa menyakati hati orang lain.
“Ini penting bagi kita dan sejalan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,” katanya.

Selain akhlak Nabi Muhammad yang perlu diteladani, menurutnya, juga ada sifat-sifat Nabi yang mulia, yang perlu jadi suri teladan. Sifat-sifat itu adalah Sidik, Amanah, Fathonah, dan Tabliq. Sidik, artinya selalu berkata benar. Amanah, artinya dapat dipercaya. Fathonah, berarti orang yang pandai atau cerdas. Sedangkan, Tabliq artinya orang yang menyampaikan.

Ustad memuji inovasi dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di SD Negeri Rappocini ini yang, menurutnya, merupakan bentuk kecintaan pada Rasulullah.

Ragam bentuk dan kemasan telur maulid, tergantung pada kemampuan dan keikhlasan kita. Tampilan telur maulid memang dibuat dan dihias dalam rupa-rupa bentuk. Ada yang berbentuk perahu, kapal, masjid lengkap dengan menaranya, pohon pisang, dan bentuk-bentuk kreatif dan indah lainnya.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di SD Negeri Rappocini ini, diisi oleh hiburan nasyid dari siswa dan ibu-ibu forum Gesit Ta’. Ibu-ibu tampil membawakan selawat badar dalam suara yang merdu. Guru, orangtua, siswa, media dan pegiat literasi juga diundang dalam acara ini. Hadir antara lain, Rusdin Tompo, yang dikenal sebagai penulis dan pegiat Sekolah Ramah Anak, serta Kepala UPT SPF SD Inpres Kelapa Tiga 1, Hj Nahidha Mallapiang, S.Pd, M.Pd. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Maros SULSEL

Ketua Umum Pengcab KKI Maros Ikut Jalan Santai dan Beri Penghargaan Atlit Berprestasi

MAROS, EDELWEISNEWS.COM – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2025, Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Khusin Ryu “M” Karatedo Indonesia (KKI) Kabupaten Maros sekaligus Pgs. Kakanminvetcad XIV-16/Maros, Kapten Inf Abdul Hamid, S.Sos., bersama jajarannya mengikuti kegiatan jalan santai serta perlombaan yang digelar oleh Keluarga Besar Pengcab KKI Maros, bertempat di Lapangan […]

Read more
LEGISLATIF Makassar SULSEL

Muchlis Misbah : Sekwan Hadirkan Disiplin dan Nilai Kebangsaan di DPRD Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Anggota DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah memberikan apresiasi kepada Plt Sekretaris DPRD Makassar, Andi Rahmat Mappatoba atas berbagai perubahan positif yang telah dilakukan di lingkungan sekretariat. Menurutnya, langkah awal berupa penataan area parkir dan pengaspalan halaman kantor menjadi pintu masuk bagi perbaikan yang lebih luas. “Perhatian terhadap hal-hal kecil ternyata berdampak besar […]

Read more
Bulukumba SULSEL

TALKs 2025: SaESA Membuka Jalan Kesadaran Pendidikan di Bulukumba

BULUKUMBA, EDELWEISNEWS.COM – Di sebuah desa di Bulukumba bernama Bontonyeleng, suara bambu yang bergemerisik menjadi saksi lahirnya sebuah gerakan pendidikan alternatif. Sekolah Anak Desa (SaESA) meluncurkan TALKs: meluaskan kesadaran, sebuah forum yang bukan hanya berbicara soal sekolah, melainkan soal masa depan anak-anak desa. Gerakan ini lahir dari kegelisahan. Terlalu banyak anak desa yang merasa pendidikan […]

Read more