MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Anak-anak perlu terbiasa mendokumentasikan ceritanya, pengalaman, dan pembelajaran yang diperolehnya, salah satunya melalui aktivitas menulis. Menulis itu penting agar pemikiran bisa dibaca banyak orang. Bahkan meski penulisnya tidak dikenal secara langsung, bahkan sudah tiada. Lewat tulisan-tulisan yang dicetak dalam bentuk buku, atau dipublikasikan di media digital, penulisnya tetap hidup.
Itu pesan dan motivasi sederhana yang diberikan Rusdin Tompo, penulis dan pegiat Sekolah Ramah Anak, kepada murid-murid kelas 5 SD Negeri Sudirman IV Kota Makassar, Jumat (23 Februari 2024). Hampir 50 anak yang ikut dalam kegiatan pembekalan penulisan ini. Kegiatan diadakan di Perpustakaan Samudera SDN Sudirman IV, yang berada di lantai dua.
Kegiatan yang berlangsung santai ini, dibuka oleh Kepala UPT SPF Sudirman IV, Sarwinah, S.Pd, M.Pd. Wali kelas dari murid yang ikut kegiatan ini juga hadir, masing-masing Asriani Geno, S.Pd dan Andi Aspiah, S.Pd.
Sarwinah meminta murid-murid yang hadir dapat memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan minat dan keterampilan mereka di bidang menulis.
Sebagai kegiatan pembekalan, Rusdin Tompo lebih memberikan motivasi agar anak-anak berani menulis. Ditekankan, bahwa memulai menulis itu harus berani, sama seperti ketika mereka belajar naik sepeda, tiada rasa takut, meski terjatuh dan luka.
“Dalam menulis, perlu kembangkan imajinasi, harus selalu bertanya agar menemukan informasi bagi tulisan kita. Terpenting adalah harus jujur dan bangga pada karya sendiri,” ujar Rusdin Tompo.
Untuk menyemangati anak-anak, mereka diajak melakukan yel-yel “Tepuk Hak Anak”, dan menyanyikan lagu “10 Hak Anak”.
Ini cara pendiri LISAN itu mensosialisasikan hak-hak anak. “Tepuk Hak Anak” berisi empat prinsip hak anak dalam Konvensi Hak-Hak Anak (KHA) PBB, yakni hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi anak. Prinsip-prinsip ini juga diadopsi dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.
Pembekalan menulis ini sebagai persiapan bagi anak-anak yang akan mengikuti Outing Class. Kegiatan Outing Class ini bukan saja belajar di luar sekolah, tapi sekaligus sebagai sarana edukasi dan rekreasi.
Murid-murid Kelas 5 SD Negeri Sudirman IV itu akan melakukan Outing Class di kawasan Wisata Dolli Bungaeja, Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, pada akhir pekan ini. (*)
Editor.: Jesi Heny