MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Jiwa sosial kelompok pecinta alam selalu saja terbangun. Apalagi jika ada yang membutuhkan. Apalagi di tengah mewabahnya wabah Covid – 19 seperti sekarang ini.
Sejumlah pecinta alam yang tergabung di Sekber Pecinta Alam Sulsel yang beralamat di Jalan Borong Indah melakukan penyemprotan disinfektan di rumah warga sekitar Sekber. Penyemprotan tersebut untuk membunuh virus Covid -19 yang sedang merebaknya saat ini.
Aksi diawali dengan melakukan penyuluhan kesehatan kepada warga terkait Covid – 19 pada hari Sabtu dan Ahad (18-19/4/2020). Selanjutnya pembagian disinfektan, penyemprotan disinfektan di sekitar Sekretariat Bersama dengan melibatkan lurah, RW dan RT dan warga di Kelurahan Kassi – Kassi, Kecamatan Rappocini.
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama dengan Tenda Induk Indonesia, LPM Kassi – Kassi dan PMI Makassar.
Arfa Djafar selaku koordinator kegiatan terjun langsung ke lapangan sejak pagi sampai malam.
“Kegiatan ini adalah spontanitas yang kami lakukan. Alhamdulillah mendapat dukungan dan apresiasi dari 150 lebih kelompok pecinta alam yang ada di Sulsel,” ujar Arfa Djafar.
Sementara Mustari Zainal selaku sekretaris kegiatan mengucapkan terima kasih atas support dan donasi dari berbagai Kelompok Pecinta Alam dan komunitas lain yang ada di Sulsel.
Kata Mustari, salah satu komunitas yang terlibat dan berdonasi dalam kegiatan pembagian sembako yaitu Landrovers Makassar Community yang diwakili Bang Yank Ex Ketua MLRC.
Selain itu, aksi pembagian masker gratis berjalan lancar dan tepat sasaran. Panitia membagi tim dengan anggota 6 orang di sepuluh titik. Seperti di pasar dan door to door di rumah warga sampai di pinggiran Kota Makassar. Panitia berusaha menghindari konsentrasi massa.
Salah satu warga bernama Dg.Ngemba yang sering mangkal depan sekret berterima kasih atas pembagian paket sembako, masker dan hand sanitizer.
Kegiatan ini merupakan bentuk lain dari kepedulian pecinta alam dalam rangkaian Hari Bumi Sedunia yang jatuh tanggal 22 April setiap tahun.
Penulis : M. Fajar Hidayatullah
Editor. : Jesi Heny