PCNU Makassar Minta Pilkada Ditunda dengan Alasan Pandemi

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM.– Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Makassar berharap Pilwalkot Kota Makassar 2020 tetap ditunda. Hal ini sejalan dengan keinginan Pengurus Besar NU yang menginginkan penundaan Pilkada serentak demi menjaga kesehatan masyarakat akibat Pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Tanfidziah PCNU Kota Makassar, Kaswad Sartono saat bertemu Pj Walikota Makassar Prof Rudy Djamaluddin di ruang pertemuan Lantai 11 Menara Balai kota Makassar, Selasa (22/9/2020).

Dalam pertemuan tersebut PCNU berharap Pilwalkot Kota Makassar tahun  2020  bisa ditunda secara serentak, berdasarkan keinginan Pengurus Besar NU agar menjaga kesehatan masyarakat akibat pandemi Covid 19.

Menurutnya, meskipun pilkada digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, namun akan sulit terhindar dari konsentrasi orang dengan jumlah pengerahan massa  dalam tahapan – tahapan pilkada.

“Pertimbangan kesehatan harus kita dahulukan. pencegahan itu harus yang pertama. Kita tidak ingin adanya klaster Covid-19 dari pilkada. Jadi kita minta pihak-pihak yang terlibat dalam pilwalkot menunda pilkada ini sampai pendemi ini berhenti,” kata Kaswad.

NU juga meminta untuk mengalokasikan anggaran pilkada bagi penanganan krisis kesehatan dan penguatan jaring pengamanan sosial di masyarakat.

“Anggaran pilkada bisa direlokasi untuk kegiatan yang dapat menunjang pencegahan Covid-19. Agar usaha-usaha kita dalam pengendalian bisa efektif lagi,” jelasnya.

Prof Rudy Djamaluddin mengatakan, berdasarkan analisis Tim Epidemiologi Penanggulangan Covid-19 Makassar, angka reproduksi (Rt) Covid-19 cenderung meningkat belakangan ini. Karena disebabkan adanya  pelonggaran aktivitas masyarakat khususnya pesta pernikahan dan jalannya tahapan Pilwalkot Makassar.

“Memang klaster pilkada menjadi kekhawatiran kita semua. Seperti saat pendaftaran calon kemarin, banyak yang masuk mendaftar terbatas, tetapi massanya yang berada di luar pada ikut semua,” ucap Prof Rudy.

Menurutnya, klaster Covid-19 pilkada menjadi kekhawatiran berbagai pihak. Mengingat penyelenggara dan peserta pemilu belum pernah menggelar pesta demokrasi dengan situasi seperti ini. Sehingga strategi-strategi calon kepala daerah masih menggunakan cara lama yakni mengumpulkan massa.

“Kenapa ini krusial, karena kegiatan-kegiatan tim sukses pasti berhubungan dengan orang banyak. Kalau memang calon-calon kita mencintai Kota Makassar, mereka pasti sadar betul akan keselamatan warga dengan tetap memperketat protokol kesehatan di setiap kegiatannya,” pungkasnya. (hum)

Editor : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

Pemkot Makassar Bahas Proyek Waste-to-Energy Bareng Pusat

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pemerintah Kota Makassar menunjukkan keseriusannya dalam mencari solusi cerdas pengelolaan sampah. Rabu (8/10/2025), Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin memimpin langsung rombongan Pemkot bertolak ke Jakarta. Di ibu kota, ia bertemu dua lembaga strategis, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk membahas peluang kerja sama dalam membangun […]

Read more
Makassar SULSEL

Pemkot Makassar dan Unibos Luncurkan Eco Circular Hub

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM — Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus mempertegas komitmennya dalam mewujudkan kota hijau dan berkelanjutan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah peluncuran Makassar Eco Circular Hub (MEC Hub), sebuah inisiatif kolaboratif yang digagas bersama Universitas Bosowa (Unibos) sebagai wujud sinergi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat. Peluncuran resmi […]

Read more
Makassar SULSEL

Kodaeral VI Tanamkan Jiwa Kemaritiman kepada Siswa MITQ Azhar Center dan Mahasiswa Unhas

MAKASSAR, EDELWEISNEWS COM – Dalam upaya menumbuhkan kecintaan dan pemahaman mendalam tentang kemaritiman, Komando Daerah Militer Angkatan Laut VI (Kodaeral VI) melaksanakan kegiatan edukatif bagi siswa MITQ Azhar Center dan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Selasa (7/10/2025). Sebanyak 56 siswa usia dini dari MITQ Azhar Center beserta 11 guru pendamping serta 67 mahasiswa Unhas dan 3 […]

Read more