Pendidikan Islam Abad Pertengahan Menekankan Studi Kritis

JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM – Pada Abad Pertengahan atau biasa dikenal sebagai abad kegelapan yang terjadi di dunia barat, umat Muslim justru gegap gempita akan peradaban. Salah satu yang berkembang adalah mengenai metode-metode pengajaran dan pendidikan yang diterapkan hingga menghasilkan generasi Muslim yang baik.

Pada Abad Pertengahan, metode pengajaran yang dilakukan umat Muslim di tingkat perguruan tinggi mengusung pendidikan kritis. 

Dalam buku Kontribusi  Islam atas Dunia Intelektual Barat karya Mehdi Nakosteen disebutkan, di perguruan tinggi kala itu para guru kerap membaca manuskrip yang dipersiapkan dari teks untuk menjelaskan materi kuliah dan memberi pertanyaan-pertanyaan dan diskusi kepada mahasiswa.

Kemudian para mahasiswa didorong untuk mengajukan pertanyaan tentang pernyataan guru-guru mereka dan tak sedikit diantaranya yang mengajukan keberatan pendapat. 

Para mahasiswa yang berselisih pendapat dari gurunya bukan hanya sekadar menyanggah, namun juga menunjukkan bukti-bukti yang mendukung argumentasi tersebut.

Asisten pengajar (mu’id) seringkali membantu para mahasiswa mengenai kuliah yang diberikan oleh guru besar. 

Pemberi kuliah selalu memulai dengan meminta pertolongan dan bimbingan dari Allah SWT agar dia dapat berbicara dengan benar. Artinya, akhlak pun didahului dalam perkara melakukan aktivitas belajar dan mengajar.

Para mu’id akan menggunakan tiga langkah dalam presentasinya. Antara lain menerangkan mata kuliahnya secara singkat dan mendetail, mengulang materi yang sama lebih mendalam, dan membacakan kembali poin-poin yang sulit dari mata kuliahnya dengan penjelasan-penjelasan detail dari semua bagian yang tersulit.

Adapun mahasiswa Muslim kala itu juga memegang prinsip-prinsip penguasaan belajar. Seperti penghafalan, mengulang-ulang apa-apa yang dihafal, memikirkan materi yang dikuasi, dan mengaplikasikan seluruhnya dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan prinsip-prinsip lainnya yakni gabungan dari konsep-konsep. Yaitu bebas dari kegelisahan untuk mendatangkan pengetahuan, menjaga gizi makanan untuk mendukung kecerdasan otak, merangsang kemampuan kognitif dengan mencari masalah-masalah dalam ilmu pengetahuan, dan kerap memberlakukan aturan hukuman untuk menjaga kedisiplinan.

Tak hanya perkara metode belajar, di masa itu pun sistem pendidikan  Islam sudah mengenal kurasi terhadap tenaga-tenaga pengajar. Pemilihan guru yang baik dilakukan secara serius bahkan oleh mahasiswanya sendiri. (RO)

Editor : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jakarta

Dinobatkan sebagai Badan Publik Terbaik Nasional, Polri Raih Arkaya Wiwarta Prajanugraha dalam Monev KIP 2025

JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam ajang Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik (Monev KIP) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat RI. Pencapaian ini menjadi bukti komitmen kuat Polri dalam mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan pelayanan informasi publik yang prima kepada masyarakat. Dalam penilaian Monev KIP 2025, […]

Read more
Jakarta SULSEL

Pemprov Sulsel Kembali Torehkan Prestasi Nasional, Meraih Predikat Informatif dari Komisi Informasi Pusat

JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali menorehkan prestasi nasional dengan meraih predikat Informatif, predikat tertinggi dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik yang dilaksanakan Komisi Informasi Pusat. Capaian tersebut diumumkan dalam ajang Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dan Launching Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) 2025 yang digelar di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, […]

Read more
Jakarta

Pengurus GAN Sulsel Hadir pada Seminar Nasional dalam Rangka HUT ke-1 Garuda Astacita Nusantara

JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Garuda Astacita Nusantara (GAN) menggelar Seminar Nasional dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-1 GAN bersama Presiden Prabowo membangun bangsa dan negara menuju Indonesia emas, pada Jumat (12/12/2025) di Ballroom Arjuna Gedung Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta Selatan. Kegiatan Seminar Nasional ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional seperti Prof. […]

Read more