MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Halloo semua, aku Citra, murid kelas 5A SD Negeri Borong, Kota Makassar. Kali ini, aku ingin menceritakan pengalamanku saat disuntik tetanus. Eh, tahu tidak, kita perlu disuntik tetanus biar tidak kena penyakit infeksi difteri. Juga untuk mencegah tetanus tentunya.
Selamat menikmati.
Hari Rabu (11 September 2024), sekitarnpukul 05.00, aku bangun ngumpulkan nyawa dulu. Iya kan…. Sesudah itu, aku minum air putih, lalu aku mandi. Sejam kemudian, aku minta tolong ke ayah untuk membeli nasi kuning buat sarapan.
Ayahku tentu saja pergi membelikan makanan kesukaan anaknya. Sembari aku menunggu ayah, aku bersiap-siap memakai seragam sekolah dan menyiapkan buku.
Beberapa menit setelah itu, ayahku datang. Aku langsung pergi mencuci tangan dan makan. Aku makan sampai habis dan minumnya air kelapa.
Kemudian aku pergi ke sekolah, berpamitan pada ayah dan mama. Tak lupa aku minta uang jajan hehehe.
Pukul 07.00 kami mulai belajar di kelas sampai pukul 09.00. Kayaknya, saat itu, kami belajar Matematika yang rumusnya sangat sulit. Huhh.
Setelah itu, kami turun deh ke bawah. Kelas kami memang di lantai 2. Kami turun setelah diberi tahu bahwa kami akan disuntik. Ada tenaga kesehatan dari Puskesmas Batua. Namun kami harus antre.
Adek-adek yang lebih dulu dipersilahkan. Setelah itu baru kami, kakak-kakaknya. Mungkin aku urutan ke-3 dalam antrean kami. Karena urutan ke-1 temanku, Syafa, dan urutan ke-2 Afizah, dan ke-3 baru akuu.
Sebelum tiba giliranku, aku sudah deg-degan. Perasaanku campur aduk, pengen berteriak ‘MAAAAA SAKITTT’, tapi malu hehehe.
Sesudah suntik, aku kek lemas banget. Pengen istirahat aja. Perkiraanku langsung pulang, ternyata… Tidak!
Kita naik untuk kembali belajar. Yang sudah, boleh istirahat. Aku sudah selesai juga tuh.
Aku lalu istirahat dengan penuh cemberut. Karena aku kira tidak sakit suntiikan ini. Rupanya kali ini beda, lebih sakit suntik tetanus.
Kenapa aku bilang begitu? Karena tahun kemarin aku disuntik, tidak ada rasanya. Ini kayak mau pingsan aja… Udah itu, terbayang terus sakitnya. Syukurnya, sakitnya sekarang udah hilang kok.
Terima kasih sudah membaca pengalamanku. Dadah, sampai bertemu di cerita berikutnya. Salam dari aku, Citra, murid kelas 5A SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Penulis : Citra (Murid SD Negeri Kelas 5A SD Negeri Borong)