
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan melalui Kepala UPT Layanan Perpustakaan Abd. Hadi didampingi Kasi Layanan Perpustakaan Feby Primajanti dan Koordinator Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak Hamriati beserta rombongan melakukan audiensi dengan Bunda PAUD Kota Makassar yang juga Istri Pj. Walikota Makassar, Rossy Timur Wahyuningsih di Rumah Jabatan Walikota Makassar, Kamis (11/2/2021).
Hadir mendampingi bunda PAUD dari Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni dan Ernawati, serta salah satu pengurus Bunda PAUD, Dewi Lastmi yang juga istri dari Konjen Jepang.
Kepala UPT Layanan Abd. Hadi dalam kunjungan tersebut memperkenalkan keberadaan Layanan Perpustakaan Ibu dan Anak DPK yang berlokasi di Jl. Lanto Dg. Pasewang Makassar, yang baru sebulan lebih beroperasi. Dia sekaligus memohon dukungan dan mengajak Bunda PAUD Kota Makassar beserta jajarannya untuk berkunjung ke Perpustakaan Ibu dan Anak pertama di Indonesia tersebut. Perpustakaan tersebut digagas oleh Bunda Baca sekaligus Bunda PAUD Sulsel Hj. Lies F. Nurdin.
Perpustakaan ini menjadi role model bagi daerah lain di Indonesia. Kasi Layanan Perpustakaan Feby Primajanti juga menambahkan, bahwa Perpustakaan Ibu dan Anak butuh dukungan dari siapa saja, termasuk dari ibu Bunda PAUD Kota Makassar. Juga dukungan untuk untuk iegiatan pelatihan keterampilan bagi Ibu-Ibu dan Sarana dan prasarana bermain anak-anak.
Bunda PAUD Kota Makassar Rossy Timur Wahyuningsih menyampaikan apresiasi atas kehadiran perpustakaan Ibu dan Anak dan memberi respon positif untuk berkolaborasi dengan Bunda PAUD di Kota Makassar.
Perpustakaan Ibu dan Anak bisa menjadi contoh yang dapat direplikasi di setiap PAUD di kecamatan-kecamatan. Saya pernah lama tinggal di Jepang. Disana setiap tidak jauh kita melangkah ada sarana perpustakaan yang tersedia. Anak-anak adalah aset dan masa depan bangsa yang harus menjadi perhatian kita semua. Nantinya anak-anak tidak sekedar dititipkan saja saat di PAUD, jika ada perpustakaannya di PAUD, pengelolanya harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih saat mendampingi anak-anak,” harap Bunda PAUD.
Hal Senada juga disampaikan oleh istri dari Konjen Jepang, Dwi Lastmi. “Anak-anak kita inilah yang akan menjaga negeri ini maka dari itu kita harus menyediakan sarana perpustakaan yang nyaman bagi mereka,” ungkapnya.
Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni saat mendampingi Bunda Baca juga menyampaikan kondisi layanan perpustakaan. “Di Kota Makassar sudah ada 86 Perpustakaan di kecamatan/ kelurahan/ kepulauan, dengan sarana dan prasarana masih sangat terbatas. Namun minat masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan, khususnya anak-anak tinggi dan beberapa diantaranya telah dilengkapi fasilitas WiFi untuk menunjang pembelajaran mereka di tengah pandemi. Keberadaan Perpustakaan Umum Kota Makassar dari sarana dan prasarana juga terbatas namun tidak menyurutkan semangat kami untuk mengembangkan layanan Perpustakaan Digital melalui ePustaka Kota Makassar dan layanan Dongeng melalui online. Sehingga masyarakat ditengah pandemi ini dapat menikmati layanan membaca buku dan dongeng di rumah saja”, papar Tulus yang disambut positif oleh Bunda PAUD. Bunda PAUD juga berharap Kota Makassar segera memiliki Gedung Layanan Perpustakaan tersediri yang nyaman. (TWJ)
Editor : Jesi Heny