Politeknik STIA LAN Pusat Teliti Implementasi Kepemimpinan Kota Hijau di Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM.- Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menjadi lokasi penelitian Implementasi Kepemimpinan Kota Hijau (green city). Hal tersebut diutarakan oleh Sekretaris Dinas Tata Ruang Kota Makassar Fuad Asiz.

Fuad Asiz menjelaskan peneliti dari Politeknik STIA LAN pusat ingin melihat langsung bagaimana implementasi terhadap program pengembangan green city yang terlaksana di Makassar.

“Nah kemarin kunjungan teman-teman peneliti dari Politeknik STIA LAN pusat ke Pak Sekda di ruangannya lantai 9 Balaikota, penelitian itu meminta bagaimana sih sebenarnya peran kepala daerah dalam menciptakan kota hijau,” ujar Fuad Asiz saat dikonfirmasi lewat telepon, Minggu (14/5/2023).

Diketahui, elemen kepemimpinan kota hijau diantaranya perencanaan dan perancangan kota hijau, konsumsi energi yang hemat, ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), bangunan hemat energi, manejemen air, pengelolaan sampah, transportasi, hingga green community.

Dihadapan peneliti dari Politeknik STIA LAN pusat, Fuad Asiz menuturkan elemen kota hijau tersebut keseluruhannya tengah diimplementasikan lewat program kerja SKPD terkait.

Hal itu karena elemen green city memang sejalan dengan salah satu visi misi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, yakni restorasi kota yang inklusif menuju Makassar Sombere dan Smart City.

“Dalam kordinasi restorasi ruang kota, kami Dinas Penataan Ruang memaparkan bagaimana sebenarnya mewujudkan kota dengan elemen kota hijau tentu sesuai instruksi Bapak Wali Kota,” pungkasnya.

Fuad merincikan lewat inovasi Wali Kota Makassar, keseluruhan elemen tersebut diimplementasikan melalui ribuan lorong wisata yang ada di Makassar. Mulai dari kepadatan bangunan, kesehatan lingkungan, sanitasi, drainase, sampah, air bersih dan mitigasi bencana.

Fuad Asiz menekankan inovasi lorong wisata sebagai akar terlaksananya green city.

“Seluruh program SKPD terkait kota hijau itu pintu masuknya lorong wisata, lorong-lorong dianggap sebagai sel dalam membangun kota. Di lorong ini Bapak Wali Kota telah menggunakan seluruh indikator kota hijau,” jelasnya.

Selain penguatan potensi lorong dalam implementasi green city, Fuad Asiz turut menjelaskan, lewat lorong wisata pula Pemkot Makassar meningkatkan peran masyarakat sebagai green community.

“Keterlibatan masyarakat sangat besar dalam membangun kota hijau, masyarakat sebagai green community dibentuk dari BPM, LPM, Dewan Lorong, UMKM lorong hingga pelibatan RT/RW pada program pengembangan lorong wisata” jelasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL TNI / POLRI

Pangdam XIV/Hsn Terima Kunjungan Silahturahmi Menteri PPN/Kepala Bappenas

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno menerima kunjungan silahturahmi dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Prof. Dr. Rachmat Pambudy bersama rombongan, bertempat di Ruang Tamu Pangdam, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (17/6/2025). Kedatangan Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama rombongan ini disambut hangat oleh Pangdam beserta sejumlah Pejabat Utama […]

Read more
Makassar SULSEL

Harga Pangan Lebih Murah, Pemprov Sulsel Gelar GPM di Kandea 2

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM.-Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya konkret menekan harga pangan dan menjamin aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pokok.  Kegiatan ini digelar pada Selasa (17 Juni 202 tepatnya di dekat Masjid Nurul Jamaah, Jalan Kandea 2, Kota Makassar. Wilayah ini berada di Kecamatan Bontoala yang merupakan […]

Read more
Makassar SULSEL

Tuntutan Pembayaran Gaji Hayat Gani ke Pemprov Tidak Sesuai Aturan, Begini Penjelasan Jufri Rahman

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pernyataan Mantan Sekretaris Provinsi (Sekprov), Abdul Hayat Gani yang mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel untuk menyelesaikan hak-haknya sebagai aparatur sipil negara, dinonaktifkan pada akhir 2022, dan dirinya belum menerima gaji pokok dan tunjangan-tunjangan lain.  Adapun total gaji dan tunjangan yang belum dibayarkan selama ia dinonaktifkan disebutkan mencapai Rp8.038.270.000. Pernyataan Hayat Gani ini mendapat tanggapan […]

Read more