JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM – PSSI memberikan penghargaan dan menggelar malam seremoni kelulusan peserta lisensi kepelatihan AFC Pro di Hotel Century, Jakarta, Jumat (6/9) malam. Sebanyak 23 pelatih kini telah resmi memiliki lisensi tertinggi dalam karir kepelatihan sepak bola.
Kursus ini dimulai April 2018 dan berakhir Maret 2019. Dari 23 peserta, 3 pelatih dari Malaysia dan Jepang.
Sekjen PSSI Ratu Tisha mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi dari PSSI. Karena untuk mendapatkan lisensi AFC Pro itu tidak mudah, karena sejumlah tahapan harus dilalui. Lisensi AFC Pro baru pertama kali dilaksanakan di tanah air.
“Ini merupakan satu terobosan besar karena banyak negara yang menantikan hal ini. Seperti yang saya sampaikan ada tiga hal yang dilihat dalam sepakbola. Pertama pelatih, kedua wasit, ketiga pemain. Berapa banyak pelatih kita yang bisa bersaing di level tertinggi? Berapa banyak wasit kita yang bisa bersaing di level tertinggi? Berapa banyak pemain kita yang bisa bersaing di sana,” kata Tisha.
“Tapi kita lupa saat kita membicarakan pemain teorinya itu ya best coach ya best player. Tanpa ada pelatih terbaik kita tidak bisa mendapatkan pemain terbaik pula. Jadi PSSI sangat berterimakasih atas partisipasi para pelatih yang ikut di lisensi pro ini di PSSI. Semoga ilmunya dapat berguna, dan diimplementasikan kepada diri sendiri dan Indonesia,” tambahnya.
Sementara, pelatih timnas Indonesia U-23 Indra Sjafri, yang juga mendapatkan lisensi AFC Pro tersebut mengaku sangat senang dengan penghargaan ini. Ia berharap kursus kepelatihan tersebut dapat terus dilaksanakan.
“Jangan berhenti di generasi pertama ini. Kalau bisa lebih banyak lagi dan kalau tidak salah Januari 2020, sudah ada generasi kedua akan dimulai. Dan tidak hanya lisensi AFC Pro saja yang kita butuhkan, tapi kita butuh pelatih berlisensi A, B, C, dan D,” ucap Indra.
Daftar 23 pemain AFC Pro yakni, Djajang Nurjaman, Bambang Nurdiansyah, Aji Santoso, Wolfgang Pikal, Rudy Eka Priyambada, Joko Susilo, Liestiadi, Hanafing, Tony Ho, Emral Abus, Rahmad Darmawan, Iwan Setiawan, Nil Maizar, Indra Sjafri, Widodo C Putro, Yeyen Tumena, Mundari Karya, Yunan Helmi, Syafrianto Rusli dan Seto Nurdiantoro.
Sementara dari Malaysia ada Adam bin Abdulah dan Elavaran, sedang dari Jepang ada Fujiwara.
Editor : Jesi Heny