PINRANG, EDELWEISNEWS.COM – Industri pengolahan rumput laut, PT Biota Laut Ganggang (BLG), eksportir tepung rumput laut di Kabupaten Pinrang, mengaku kekurangan bahan baku ekspor. Kapasitas produksi PT BLG mencapai 100 ton per hari, sementara ketersediaan bahan baku di lapangan hanya mencapai 50 ton per hari.
“Kami butuh 100 ton per hari. Tapi baru 50 ton per hari kemampuan produksi petani rumput laut di Sulsel,” jelas Komisaris Utama PT PLG, Mr Wank, pada acara pelepasan ekspor produksi olahan rumput laut oleh Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, di Kompleks PLG Supa, Pinrang, Jumat 25 Oktober 2019.
Menanggapi hal ini, Gubernur Sulsel Prof. HM Nurdin Abdullah mengatakan, akan mendorong terpenuhinya ketersediaan bahan baku rumput laut di Sulsel.
“Nanti saya tugaskan secara khusus kepada Dinas Perikanan agar melakukan pembinaan kepada petani rumput laut dalam meningkatkan kapasitas produksi,” jelasnya.
Menurut Nurdin, tingginya permintaan bahan baku ekspor rumput laut membuka peluang usaha bagi petani sebesar 50 ton per hari.
“Ini peluang besar. Masih ada peluang bisnis 50 ton per hari yang harus diisi petani rumput laut di Sulsel,” tukas Nurdin.
Dijelaskan, kehadiran PT PLG di Pinrang memberi kepastian pasar dan jaminan harga terhadap produk rumput laut.
“Ke depan petani sudah bisa teken kontrak dengan BLG,” katanya.
Tepung rumput laut produksi PT BLG diekspor ke China, Amerika, Eropa, dan Malaysia. Perusahaan yang menampung 510 tenaga kerja ini menghasilkan 50 ton tepung olahan rumput laut tiap hari. (hum)
Editor : Jesi Heny