MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – SD Inpres Banta-bantaeng I menggandeng Puskesmas Ballaparang mengadakan Pelatihan Dokter Kecil (Dokcil). Kepala UPT SPF SD Inpres Banta-bantaeng I, Hj Baena, S.Pd, M.Pd, mengatakan, pelatihan tersebut sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan kemampuan anak terkait tugas dan perannya sebagai Dokcil.
Pembukaan pelatihan dilakukan Seni ( 23 Mei 2022), dan berlangsung hingga Rabu (25 Mei 2022). Pelatihan terbagi atas penyampaian materi dua hari, dilanjutkan dengan praktik Dokcil pada hari ketiga.
TPeserta pelatihan terdiri dari murid-murid kelas 3-5 ditambah dengan murid kelas 2 yang dinilai gesit dan lincah, serta berminat.
Mereka yang ikut Dokcil memang mesti memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, baik terhadap diri sendiri, teman, keluarga maupun lingkungan. Hal ini supaya mereka bisa menjadi penggerak hidup sehat di rumah serta sekolah.
Pemateri Pelatihan Dokter Kecil ini semuanya merupakan petugas tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Ballaparang. Petugas nakes terdiri dari Suhaemi, Pj UKS Puskesmas, Febbiyolla Setia Ninggrum, Promkes Puskesmas, dan Abd Rahim, Pj Sanitasi Puskesmas.
“Anak-anak sekarang itu mudah memahami materi yang diberikan. Karena mereka sudah dapat informasinya lewat tayangan TV dan medsos. Jadi kita tinggal mengarahkan saja,” beber Suhaemi.
Ada banyak materi yang diberikan kepada peserta, terdiri dari materi dasar, materi inti, dan materi penunjang. Materi dasar berupa Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Program Dokter Kecil.
Materi inti terdiri dari kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit menular, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan indra penglihatan, imunisasi, gizi, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), Napza, dan pemeriksaan kesehatan peserta.
Pemahaman soal Dokcil benar-benar diperkuat, yang bisa diketahui dari materinya. Materi lingkungan masih dirinci lagi mencakup lingkungan hidup manusia, rumah sehat, air dan kesehatan, air limbah dan kesehatan, sampah dan kesehatan, serta kotoran manusia dan kesehatan.
Pembahasan pencegahan penyakit menular mencakup pencegahan penyakit menular langsung dan yang bersumber dari hewan.
Selanjutnya, literasi kesehatan gigi dan mulut membahas seputar bagian gigi dan mulut, penyakit gigi dan mulut, serta pencegahan penyakit gigi dan mulut.
Masih ada lagi materi tentang kesehatan indra pendengaran. Materi ini mencakup bagaimana menjaga kesehatan pendengaran, pencegahan gangguan pendengaran, dan penyakit telinga.
Sementara materi gizi meliputi pengetahuan gizi dasar, kantin sekolah, pemantauan pertumbuhan peserta didik dengan KMA-AS. KMS-AS kepanjangan dari Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah.
Fathiyah Febrianti, murid kelas 5B, yang mengikuti pelatihan Dokcil ini mengaku senang karena dapat pengalaman baru dan bertambah ilmunya, antara lain tentang indra, UKS, dan Dokcil.
Program seperti ini diakui Hj Baena bermanfaat bukan hanya untuk anak-anak sebagai Dokcil tapi juga untuk mewujudkan sekolahnya sebagai Sekolah Ramah Anak dan Sekolah Adiwiyata. Karena program yang dijalankan itu saling beririsan, demi kepentingan terbaik anak.
Penulis : Rusdin Tompo