Saat Menulis Puisi, Perlu Dijaga Orisinalitas Karya

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Untuk menulis puisi, anak-anak perlu perbanyak membaca, termasuk buku-buku puisi para penyair berbeda. Tujuannya, supaya wawasannya luas, bisa menambah diksi baru, punya referensi untuk pola penulisan, dan bisa jadi pembanding terhadap karyanya. Namun diingatkan, agar anak-anak jujur, percaya diri, tidak nyontek pada ungkapan penyair lain atau menggunakan bahasa klise, serta menjaga orisinalitas karyanya.

Hal ini ditekankan para pembicara dalam kegiatan Pelatihan Menulis Puisi Bersama Satupena Sulawesi Selatan, yang diadakan di Masjid Khadijah Binti Khuwailid, Kompleks Bumi Pallangga Mas 1, Desa Bontoala, Kec. Pallangga, Kab. Gowa, Sulsel, Ahad (17 April 2022).

Para pembicara hadir memberikan tips dan motivasi menulis, masing-masing Rusdin Tompo dan Agus K Saputra, keduanya sudah menerbitkan beberapa buku kumpulan puisi.
Peserta pelatihan ini terdiri dari anak-anak usia SD-SMP yang tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid (Irmas) Khadijah Binti Khuwailid.

Pembina DKM Khadijah Binti Khuwailid, Asnawin Aminuddin, berharap pelatihan ini bisa membuat tulisan anak-anak lebih beragam bukan hanya berupa reportase, tapi juga puisi, cerpen, esai, atau bentuk tulisan lainnya. Anak-anak diminta memanfaatkan kehadiran kedua narasumber itu, agar bisa belajar dari proses kreatif mereka dalam menulis puisi.

Sebelumnya, kata wartawan senior yang akrab disapa Tetta oleh anak-anak remaja masjid itu, sudah mengadakan Pelatihan Jurnalistik Dasar dan Pembuatan Blog.

Rusdin Tompo, penggiat literasi yang merupakan Koordinator Perkumpulan Penulis Satupena Sulawesi Selatan mengatakan, bahwa ide menulis puisi bisa dari mana saja dan tentang apa saja. Ketika kucing persianya hilang, muncul ide membuat puisi tentang kucing. Meski di dalam puisinya tidak ada kata kucing. Dia lalu membaca puisi yang dia bikin, sebagai contohnya.

“Anak-anak juga bisa membuat puisi tentang nenek, saat melihat kulit nenek yang keriput, atau puisi tentang kampung halaman ketika sedang mudik. Begitupun, kalau melihat daun tertiup angin, bisa saja muncul ide menulis puisi, seolah daun itu memanggil diri kita untuk merasakan teduhnya,” tutur Rusdin Tompo.

Peserta diminta tidak ragu menggunakan kata-kata yang berbeda, bukan meniru kata-kata dari puisi-puisi yang sudah ada. Karena mereka punya hak istimewa sebagai penulis puisi, yakni licentia poetica.

Rusdin yang aktif di Komunitas Puisi (KoPi) Makassar, menyampaikan bahwa anak-anak bukan saja bisa menulis, tapi terpenting juga mau menulis, dan menuntaskan tulisan itu. Kalau menulis puisi yang terkait budaya atau sejarah maka perlu riset. Dia lalu mecontohkan puisi Panggil Aku Daeng yang diputar melalui kanal YouTube.

Sementara Agus K Saputra memulai materinya dengan bercerita pengalamannya ke objek wisata Bantimurung, Maros. Dari situ, dia memotret, lalu dibuatkan puisi berjudul Bantimurung. Selanjutnya, puisi itu dibuat lagi jadi musikalisasi puisi oleh sahabatnya, Soni Hendrawan.

Diakui, dia sering menyimpan foto atau video yang nanti jadi inspirasi puisi-puisinya. Kalau puisi sudah selesai, dia kirim ke temannya, dan kemudian dijadikan musikaliasi puisi dengan menggunakan gitar bambu yang direkam melalui smartphone.

Menurut pegawai BUMN yang setiap hari menulis puisi itu, anak-anak yang datang pasti punya dorongan kuat ingin belajar menulis puisi. Katanya, menulis itu kebiasaan, yang perlu dilatihkan, asal jangan takut salah. Anak-anak diajak untuk rajin membaca, minimal bacaan yang jadi kesukaannya.

Pada akhir kegiatan, Agus K Saputra membagikan buku kumpulan puisi karyanya, berjudul “Bermain di Pasar Ampenan” untuk semua peserta. Sedangkan, Rusdin memberikan buku antologi puisi, “Resolusi Dalam Puisi” karya penyair KoPi Makassar, kepada Nurjazilah Jamal (Lala), salah seorang peserta yang menang games kosakata.

“Ini tanggung jawab kami sebagai penggiat literasi untuk mendorong anak-anak menulis, dan menyukai karya sastra, khusuanya puisi,” pungkas Rusdin Tompo. (RT)

Editor : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

K3S Kecamatan Manggala Makassar Dorong Kepala Sekolah Tingkatkan Inovasi

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Kepala sekolah penting melakukan inovasi sebagaimana visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Makassar, yang telah merencanakan 4 pilar pembangunan, yakni Makassar unggul, inklusif, aman dan berkelanjutan. Demikian disampaikan Andi Etty Cahyani, S.Pd, M.Pd Ketua Bidang Pengembangan Mutu dan Profesi Guru, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Selasa (29 […]

Read more
Makassar SULSEL

Pangdam XIV/Hasanuddin Sambut Hangat Audiensi Kanwil DJP Sulselbartra

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno, menerima kunjungan Audiensi Rombongan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Kanwil DJP Sulselbartra). Pertemuan berlangsung di ruang tamu Pangdam Makodam, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Rabu (30/4/2025). Kedatangan Kepala Kanwil DJP Sulselbartra, Heri Kuswanto, bersama rombongan disambut hangat oleh Pangdam XIV/Hasanuddin yang didampingi […]

Read more
Makassar SULSEL

Pangdam XIV/Hsn Terima Kunjungan Silahturahmi Panitia Fajar National Open Karate Championship 2025

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno didampingi sejumlah Pejabat Utama (PJU) Kodam menerima kunjungan silahturahmi dari Panitia Fajar National Open Karate Championship 2025, bertempat di Ruang Tamu Pangdam, Makodam, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (29/4/2025). Rombongan Panitia Fajar National Open Karate Championship 2025 ini dipimpin oleh Direktur Harian Fajar Faisal Palapa dan […]

Read more