
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Sekretaris Daerah Kota Makassar, Ir. H. Muh. Ansar mengatakan bahwa inovasi ditentukan oleh kreativitas. “Kalau tidak kreatif, tidak akan muncul inovasi, ibaratnya masa bodoh,” katannya.
Hal tersebut disampaikan Ansar pada rapat persiapan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2020 yang diikuti seluruh SKPD se-Kota Makassar di Ruang Pola Sipakalebbi, Lt. 2 Balaikota Makassar, Kamis (5/3/2020).
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 002.6-415 tanggal 20 November 2019, Kota Makassar masuk 3 besar dengan nomor urut 2 setelah Kabupaten Banyuwangi sebagai kategori kabupaten/ kota dengan indeks inovasi sangat inovatif. Namun, jika dilihat dari kategori kota, maka Kota Makassar menempati urutan pertama.
Berikut Indeks Inovasi Daerah yang dipilah berdasarkan kategori provinsi, kabupaten dan kota. Kategori provinsi pada urutan pertama ditempati Jawa Barat dengan indeks : 59.350, tempat kedua DKI Jakarta dengan indeks : 51.870 dan posisi Sumatera Barat dengan indeks : 41.950.
Sementara kategori kabupaten, posisi pertama Banyuwangi dengan indeks 74.400, Situbondo indeks 45.910 dan Malang dengan indeks 39.390.
Selanjutnyak kategori kota, Makassar berada di posisi pertama dengan indeks 47.470, kedua Bandung indeks 44.230 dan Magelang dengan indeks 41.100.
Di Kota Makassar seluruh SKPD telah memiliki rata – rata lebih dari 1 novasi. Seperti Dinas Perpustakaan Makassar, sebagai perangkat baru di Kota Makassar saat ini telah memiliki 5 inovasi. Yakni Dongkel with Mobile Library atau biasa disebut Dongkel Perpusling, Kartu Perpustakaan Bisa PeDe, Sentuh Pustaka, Layanan Kusuka dan MaRi (Magang Mandiri) ke Perpustakaan. Untuk kompetisi inovasi layanan publik tahun 2020, Dinas Perpustakaan Kota Makassar masih mengunggulkan inovasi Sentuh Pustaka.
Penulis : Tulus Wulan Junj
Editor. : Jesi Heny