Sekolah Lapang Permakultur Bangun Kemandirian Pangan Warga Pesisir Tanakeke

TAKALAR, EDELWEISNEWS.COM — Sekolah Lapang (SL) Permakultur yang dilaksanakan di Desa Maccini Baji, Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar, resmi menutup rangkaian kegiatan pembelajaran periode Juli–Oktober 2025.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Sekolah Lapang Pesisir (SL Pesisir) yang difasilitasi oleh lembaga Blue Forests, dengan dukungan Irmawati Daeng So’na dari Sofresh’na Indonesia sebagai Konsultan, dan Ansyar sebagai Fasilitator Lokal.

Tujuannya adalah membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat pesisir dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.

Belajar dari Alam, Hidup dari Lahan Sendiri

Selama empat bulan, peserta SL mempelajari dan mempraktikkan prinsip pertanian alami dan permakultur. Mereka memproduksi mikroorganisme lokal (MOL), pupuk dan pestisida nabati, serta mengelola sampah organik rumah tangga menjadi kompos.

Sebanyak 15 peserta aktif (10 perempuan dan 5 laki-laki) mengikuti program ini dengan antusias, menerapkan prinsip inklusivitas dan nilai-nilai lokal sipakatau, sipakainga, dan sipakalabbiri.

Dari hasil pembelajaran, 50% peserta—mayoritas ibu rumah tangga—telah berhasil memanen sayur di pekarangan rumah masing-masing. Peserta juga mulai menerapkan desain lahan berprinsip permakultur dan sistem pertanian terpadu dengan menambahkan kandang ayam lokal sebagai sumber nutrisi alami.

Gotong Royong dan Inovasi Produk Lokal

Kegiatan SL berlangsung dengan pendekatan belajar bersama yang disebut “Semua Orang adalah Guru dan Alam Raya Sekolahku.”
Metode pembelajaran mencakup diskusi reflektif, praktik lapangan, riset mandiri, dan gotong royong antarwarga.

Salah satu hasil nyata dari kegiatan ini adalah lahirnya produk pangan lokal “Tepung Labu”, inovasi dari hasil panen peserta yang dikembangkan bersama konsultan sebagai bagian dari praktik pengolahan hasil pertanian lokal.

Dampak dan Tindak Lanjut

Program ini telah membangun kesadaran ekologis dan kemandirian pangan keluarga. Peserta kini mampu mengidentifikasi bahan alami untuk pertanian berkelanjutan, melakukan riset mandiri benih, dan menerapkan sistem permakultur di rumah masing-masing.

“Saya merekomendasikan kepada Pemerintah Desa Maccini Baji, Kec. Kepulauan Takalar, Kab. Takalar dan seluruh OPD terkait dalam jajaran Pemda Takalar untuk dapat membangun kerja kolaborasi dan Pengembangan Demplot Permakultur Desa sebagai pusat belajar lanjutan masyarakat Pulau Tanakeke, jadi peran NGO itu sebagai stimulan. Malu kita ini warga Takalar, kalau orang-orang telah datang berbondong-bondong memperbaiki pulau kita, tapi kita malah hanya berdiam diri di tempat. Sudah waktunya saling berkontribusi bukan saling meminta. Karena papassang juga mengajarkan nilai memberi bukan meminta,” tegas Daeng So’na.

Selain itu, produk Tepung Labu akan dikembangkan menjadi produk unggulan desa Pesisir Tanakeke melalui kolaborasi antara Blue Forests, Sofresh’na Indonesia, dan masyarakat lokal.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan semangat dan bukti nyata di lapangan, Sekolah Lapang Permakultur diharapkan menjadi model pendidikan komunitas pesisir yang mandiri pangan, ramah lingkungan, dan berakar kuat pada nilai-nilai kearifan lokal.

“Makasih banyak Irma atas kontribusi bukan hanya memfasilitasi SL tapi menghadirkan diri secara utuh baik niatan, harapan dan ilmu dengan teman – teman peserta SL. Dampaknya luar biasa, mendorong kuat mereka menjalankan dan mengaplikasikan langsung,” ungkap Yusran Nurdin Massa dari Blue Forest.

Editor : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

Indeks Kepuasan Masyarakat Dinas Perpustakaan Makassar Terus Naik

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Setelah penantian panjang s selama 2 tahun, hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Dinas Perpustakaan Kota Makassar tahun 2025 akhirnya dirilis ke publik. Dan hasilnya kembali menunjukkan predikat baik (B) dan naik cukup signifikan menjadi 87,04 atau naik 5,62 poin dibandingkan tahun 2022 yang masih diangka 81,42. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat […]

Read more
Makassar SULSEL

Dinas Perpustakaan Kota Makassar Launching Dropbook Point di Titik ke – 9 dan 10 di Sekolah Islam Athirah

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Dr. Aryati Puspasari Abady resmi melaunching Dropbook Point Titik ke – 9 dan 10 di SD dan SMP Islam Athirah 1 Jalan Kajaolalido Makassar. Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar hadir didampingi Kepala Bidang Layanan, Alih Media dan Teknologi Perpustakaan dan sejumlah Pustakawan. Titik 9 dan 10 adalah […]

Read more
Makassar SULSEL

Refleksi Akhir Tahun 2025, Pemkot Makassar : Survei Publik Jadi Pijakan Pembenahan Layanan

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Di penghujung tahun 2025, Pemerintah Kota Makassar memilih berhenti sejenak untuk bercermin. Setelah 11 bulan perjalanan pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin–Aliyah Mustika Ilham (MULIA), ruang evaluasi dibuka seluas-luasnya. Bukan hanya untuk menilai capaian, tetapi juga untuk mendengar suara publik secara jujur dan terbuka. Melalui Refleksi Akhir Tahun […]

Read more