
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM — Have Only Positive Expectation, sebaris kalimat yang menggantung di atas pintu saat memasuki ruang Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia (YKKAI), sebuah rumah singgah bagi anak-anak pengidap kanker yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan VI Nomor 39 Makassar.
Berbagi harapan positif dilakukan Lies F Nurdin, Ketua TP PKK Provinsi Sulsel sekaligus Ketua Yayasan kanker Indonesia (YKI) Sulsel saat bertemu tujuh anak pengidap berbagai jenis kanker. Saat itu mereka didampingi orang tua serta YKKAI Makassar.
Lies bersama Ikatan Wanita Perbankan Nasional (IWA Perbanas) pada Rabu (4/12) pagi, membawa sejumlah kebutuhan dan berbagai mainan untuk mendukung aktivitas para penghuni yayasan.
“Ini adalah bentuk kepedulian dari Yayasan Kanker Indonesia. Semoga tempat ini semakin berkah dan yang datang semakin berkurang, anak-anak bisa sembuh sepenuhnya,” ucap Lies F Nurdin didampingi pengurus YKIKA.
Selama memimpin TP PKK Sulsel, Lies memberi perhatian lebih terhadap upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker. Di setiap daerah dan wilayah di Kota makassar yang ia sambangi, Lies rutin mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menghindari konsumsi produk instan dan penggunaan plastik minum sekali pakai yang banyak mengandung mikroplastik sebagai salah satu penyebab kanker.
“Selain oleh gen yang memang tidak bisa dihindari, kami rutin menyampaikan ke masyarakat jika turun ke daerah-daerah dan setiap aktivitas PKK Sulsel untuk mengonsumsi makanan sehat, menghindari konsumsi produk makanan instan dan hindari air mineral dari plastik sekali pakai sebagai bagian dari pencegahan kanker,” jelas Lies.
Kegiatan ini juga diisi dengan dongeng yang dibawakan oleh Muliadi dari komunitas Dongeng Keliling Makassar, yang semakin menambah kecerian anak-anak penghuni YKKAI Makassar.
Ketua Yayasan YKKAI Makassar, Nurul Hijriati menyebutkan, saat ini YKKAI Makassar menampung sekitar 17 anak dari berbagai daerah di Indonesia Timur. Di YKKAI, kata Nurul, anak-anak dan orang tua mereka memperoleh fasilitas pendidikan, dukungan psikologis, ruang tidur, konsumsi, peralatan cuci, dan transportasi yang diperoleh secara gratis.
“Tak ada batas waktu tinggal bagi pasien, kami membuka ruang sampai pengobatan para pasien anak selesai,” sebut Nurul.
Nurul menyebutkan, support system yang mereka bangun sejak berdirinya YKKAI di tahun 2014 utamanya mendukung psikologis anak dan para orang.
“Kami memberi sosial edukasi kepada para orang tua mengenai cara perawatan anak yang sakit, mengubah kebiasaan memasak menggunakan MSG, kami memang bekerjasama dengan para dokter dan psikolog untuk membantu kami memberi edukasi kepada orang tua dan anak,” jelas Nurul.
Sedang untuk anak, melalui fasilitas sekolah yang tersedia di YKKAI, anak-anak dapat melakukan aktivitas belajar, bermain dan mendapatkan motivasi dari contoh-contoh pasien yang berhasil sembuh dari kanker dengan menjalani pengobatan secara disiplin.
“Selama menjalani pengobatan, anak-anak yang berasal dari luar daerah terpaksa putus sekolah, untuk itu kami sediakan sekolah tempat mereka belajar, bermain dan diberi motivasi dari kakak mereka yang telah sembuh,” tuturnya.
Nurul menyebutkan, pihak YKKAI juga membantu para orang tua memperoleh beberapa kenis obat konsumsi yang tidak ditanggung oleh kartu jaminan kesehatan melalui pencarian donator yang bersedia menanggung obat.
Kabar baik disampikan Nurul mengenai persentasi kesembuhan anak pengindap kanker yang menghuni YKKAI Makassar cukup tinggi, yakni di kisaran 60 hingga 70 persen.
“Untuk itu terima kasih karena dukungan dan telah bersedia membagi hatinya kepada kami di sini,” ucapnya kepada Lies F Nurdin. (hum)
Editor : Jesi Heny