Senin Pagi, Sebelum Kepala Sekolahku Pamit

Oleh: Citra (Murid Kelas 5A SD Negeri Borong, Makassar)

Assalamu’alaikum wrwb.
Hai-hai semua, apa kabar? Semoga kalian semua baik yah…

Subuh, aku bangun untuk sholat. Sesudah menjalankan salah satu rukun Islam itu, aku sarapan. Nikmat sekali makan roti dan minum teh manis buatan mama.

Senin, 28 Oktober 2024 ini, ada kegiatan ANBK di sekolah kami, SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. ANBK punya kepanjangan, yaitu Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Aku sempat deg-degan, apakah aku bisa melewati ini semua?

Sambil membayangkan itu, aku terus menikmati makanan dan minumanku. Enak banget, apalagi pagi-pagi, wow…

Sesudah sarapan, aku lanjut mandi, lalu bersiap-siap ke sekolah. Aku menyiapkan peralatan sekolah untuk berjaga-jaga. Tak lupa aku membawa baju Pramuka.

Untuk apa baju seragam cokelat itu aku bawa? Nantilah kalian baca. Makanya, baca sampai habis yah.

Setelah menyiapkan peralatan, aku memakai kaos kaki dan sepatu. Aku kemudian berpamitan ke mama. Ayah lagi tidak ada di Makassar. Dia di Kabupaten Pangkep, sementara bekerja.
Aku ke sekolah dengan santai. Karena tidak ada yang mau kejar. Hanya butuh beberapa menit, aku telah memasuki gerbang sekolah. Jarak rumahku ke sekolah hanya 50an meter. Dekat kok.

Aku langsung menuju ke lapangan sekolah, begitu melihat Ibu Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, Kepala SD Negeri Borong. Aku biasa menyapa beliau dengan Ibu Aji Hendriati. Aku bersalaman, lalu duduk di sampingnya. Kami ngobrol, bertukar bercerita.

Temanku, Fitriyah, yang sering juara bulu tangkis, pergi membeli makanan. Begitu pulang, ia membaginya ke teman-teman. Pitti, sapaan akrabnya, juga membagi kue ke Ibu Aji Hendriati. Namun, kata ibu, beliau lagi puasa. Puasa Senin-Kamis.

Kami pun makan sembunyi-sembunyi. Takut Ibu Aji ingin makan juga hehehe. Bercanda. Tidak sopan kan makan di depan orang, apalagi guru kita, yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Ibu Rina yang ada di situ tiba-tiba kudengar suaranya. Wali kelas 2 itu berkata, “Ibu Aji, yang ikut ANBK jangan mi kasih ikut upacara. Karena pukul 07.00 mereka sudah mesti ada di ruangan.”

Aku lupa, Ibu Aji Hendriati menjawab apa.

Singkat cerita, kami semua ke ruangan. Walau masih menunggu ANBK dimulai.

Sayang ya, murid-murid yang ikut ANBK tidak bisa melihat Ibu Aji Hendriati menjadi pembina upacara bendera untuk terakhir kali. Aku dan teman-teman hanya bisa melihat dari jendela.

Sementara itu, di kelas, Ibu Rina menyebut nama kami, peserta ANBK, satu-satu. Aku mendapat ruangan 2 bersama dengan teman kelasku. Senang sih, tapi masih deg-degan. Pikiranku juga bercabang.

Pagi ini, dengan penuh semangat aku ke sekolah. Harapanku, mau ikut upacara. Karena Ibu Aji Hendriati menjadi pembina upacarnya. Sesudah upacara, Ibu Aji berfoto-foto dan bervideo. Aku mendengar ada teriakan yel-yel: “KOMPLEKS BORONG BISA-BISA YESS”. Begitu yang aku dengar, kalau tidak salah.

Oh iya, rupanya ada acara foto-foto, lantaran Ibu Aji diberi suprise dari kelas 5B. Mereka memberi kue ulang tahun. Ini memang hari istimewa Ibu Aji, yang merayakan ulang tahun ke-60. Ibu Aji kelahiran, tanggal 28 Oktober 1964. Bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Sesudah diberi kejutan, teman-teman bersalaman dengan Ibu Aji. Guru-guru juga memberi ucapan selamat. Mereka tidak kuasa menahan haru. Mata mereka berkaca-kaca. Bahkan sejumlah guru menangis.

Kami masih menunggu pengawas. Belum dimulai, laptop aku di sini lowbet, gara-gara lupa dicas kayaknya, Jadi aku menunggu temanku mengerjakan soal-soal ANBK terlebih dahulu, baru bergantian dengan aku.

Hari pertama pelaksanaan ANBK ini, soalnya masih aman karena terkait literasi. Semua temanku yang mengerjakan duluan sudah selesai, lalu akhirnya tiba giliranku. Kami yang mendapat giliran berikutnya, terdiri dari teman perempuanku dan teman laki-laki dari kelas 5B.

Sesudah ANBK, Ibu Nisa menyiapkan sarapan ke anak-anak peserta ANBK. So sweet-nya deh. Ibu Nisa, I Love You, Buk. Kebetulan lapar ka hehehe.

Selesai aku menyantap sarapan, aku pun pergi bersama temanku mengobrol. Ternyata ada beberapa bunda berjualan bakso dan es teh. Enak banget. Aku jadi kecanduan. Sayangnya uangku habis.

Aku sempat membantu bunda di situ berjualan. Bunda-bunda di sekolahku tergabung dalam Bunda Pustaka. Walau mamaku bukan pengurus Bunda Pustaka, tapi beliau tahu kegiatan bunda-bunda di sini.

Kesibukan terlihat di lapangan. Pak Sapar dan teman-temannya kulihat membangun tenda dan mengeluarkan sofa dari ruangan kepala sekolah. Aku bertemu Pak Rusdin Tompo, kemudian aku menyapanya.

Acara hampir dimulai. Aku melihat ke arah panggung kreasi, ada spanduk besar di sana. Tulisannya terbaca jelas dari arah aku berdiri. “Tribute To: Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd”. Ini acara persembahan kepada Ibu Aji dari orangtua, komunitas Bunda Pustaka.

Kami yang tergabung dalam Pramuka, buru-buru ganti baju. walaupun bukan kami yang akan tampil pembukaan, melainkan anak hafidz. Masya Allah.

Aku lupa Pramuka ini tampil ke berapa, yang penting full senyum. Oh iya regu Pramuka kami menampilkan dance semafor.

Sesudah tampil, aku dan temanku berganti baju, tapi 2 temanku masih memakai baju Pramuka. Itu karena mereka ikut menyanyi lagu Mars SD Negeri Borong. Begitu selesai, kedua temanku pun berganti pakaian. kembali memakai baju seragam sekolah, putih-merah.

Saking asyiknya menulis cerita ini, aku sampai lupa, ada beberapa tamu Ibu Aji Hendriati yang datang. Duduk di deretan depan, ada Ketua Komite Sekolah SD Kompleks Borong, Drs H Marzuki, Kepala SD Inpres Unggulan BTN Pemda, Isman, S.Pd, M.Pd, Kepala SD Negeri Parinring,m Andi Etty Cahyani, S.Pd, dan tamu-tamu lain. Rame banget.

Bunda-bunda yang tergabung dalam Bunda Pustaka tentu saja hadir. Sebab mereka yang bikin acara. Mereka juga memberi penghargaan bagi orangtua yang diberi nama Bunda Pustaka Award.

Ada 2 penampilan istimewa dalam acara hari ini, yakni penampilan guru-guru SD Negeri Borong dan Bunda Pustaka, dengan dress code hitam. Lagu-lagu mereka itu semuanya bikin sedih.

Teman-teman kami, dari kelas 5A dan 5B, menampilkan drama musikal. Di tengah penampilan mereka, ada suprise yang diberikan. Begitu pun saat kakak-kakak kelas 6B tampil, mereka juga memberikan kejutan di akhir pertunjukan kepada Ibu Aji. Sedih banget lihatnya.

Kejutan itu sebagai rasa hormat dan tanda terima kasih. Sebab, pada hari ini Ibu Aji akan purna tugas. Beliau berdinas sebagai Kepala SD Negeri Borong selama 8 tahun, terhitung sejak 2016 sampai tahun 2024. Namun, sebagai pendidik, Ibu Aji mengabdi selama lebih 40 tahun.

Di akhir rangkaian acara hari ini, ada video dokumenter Ibu Aji Hendriati. Beliau bercerita tentang perjalanan kariernya sebagai guru hingga bisa jadi kepala sekolah.

“Setiap perjalanan pasti ada ujungnya, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.”

Sekian, terima kasih. Salam hangat dari aku, Citra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

Mall Pelayanan Publik Segara Hadir di Makassar, Saksikan di Bappeda Corner

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Makassar akan segera diresmikan pada 12 Desember 2024 mendatang. MPP dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan publik dalam satu tempat. Konsep peresmian dan pelayanan apa saja yang akan hadir di Mall Pelayanan Publik ini akan kami bahas secara lengkap dalam Bappeda Corner bersama Kepala DPMPTSP kota […]

Read more
Makassar SULSEL

Bappeda Kota Makassar Gelar FGD Keberlanjutan Sistem Pangan dan Gizi

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Keberlanjutan Sistem Pangan dan Gizi Dalam Mendukung Kedaulatan dan Kemandirian Pangan Pada Rencana Aksi Daerah Pangan Gizi Kota Makassar Tahun 2024, di Hotel Melia, Selasa (3 Desember 2024). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Pelaksanaan Penyusunan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Rencana […]

Read more
Makassar SULSEL

Jaga Kebugaran Fisik, Pj Gubernur Sulsel Latih Karate ASN dan Satpol PP

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama ASN dan Satpol PP latihan karate demi menjaga kebugaran fisik, di Halaman Rujab Gubernur, Sabtu (7 Desember 2024).  Sebelum memulai latihan, Prof Zudan terlebih dahulu menekankan, di dunia karate sikap penghormatan merupakan hal yang sangat penting.  “Dalam karate yang teman-teman harus pegang adalah […]

Read more