KENDARI, EDELWEISNEWS.COM – Suasana haru dan bangga menyelimuti prosesi upacara penerimaan Batalyon Infanteri 725/Woroagi yang telah melaksanakan tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia – Papua New Guinea selama ± 9 bulan. Mereka melaiukan pengamanan di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua.
Upacara penerimaan 445 prajurit Yonif 725/Wrg digelar di Pelabuhan Bungkutoko Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (27l8/2019) dipimpin langsung oleh Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi, SIP, M.Si yang bertindak sebagai inspektur upacara. Prajurit-prajurit terbaiknya tersebut telah menempuh perjalanan laut menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh selama 6 hari.
Dalam sambutannya, Pangdam Hasanuddin menyampaikan selamat datang dan selamat kembali di pangkalan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas hasil pelaksanaan tugas dan pengabdian selama bertugas di Provinsi Papua.
“Keberhasilan yang telah dicapai selama di daerah penugasan dapat lebih memantapkan tekad dan semangat juang dalam menyongsong tugas-tugas di masa mendatang,” ujar Pangdam.
Pangdam juga berpesan kepada para unsur pimpinan segera melaksanakan konsolidasi dan pengecekan, baik personel maupun materiil, khususnya kesehatan dan segera melaporkan hasilnya kepada komando atas.
Usai pelaksanaan upacara, Pangdam tak kuasa meneteskan air mata haru. Hal ini berkaitan dengan masih adanya 5 (lima) orang dari 450 anggota Satgas yang masih dinyatakan hilang bersama 7 (orang) awak helikopter MI-17.
“Saya di satu sisi betul-betul merasa bangga, tetapi di sisi lain masih ada anak buah saya yang belum bisa ditemukan. Tetapi ini kembali adalah kehendak Allah dan resiko dari tugas,” kata Panglima sambil meneteskan air mata.
Namun, menurutnya, hal ini merupakan resiko yang harus ditanggung oleh segenap prajurit TNI yang berada di medan tugas.
“Dari beberapa pengalaman yang lalu juga demikian. Inilah tuntutan tugas sebagai tentara, jiwa raga kita harus siap untuk negeri ini. Saya hormat sama anak-anak saya yang sampai saat ini juga belum kembali,” imbuhnya.
Pangdam berharap, lima orang prajuritnya dari Kompi Senapan A Baubau itu segera dapat ditemukan oleh Tim Mabes TNI dan Mabes AD yang hingga saat ini masih terus berusaha mencari keduabelas prajurit TNI yang hilang itu.
“Mudah-mudahan kalau memang sudah kehendak Allah, jadi syuhada, Allah tempatkan di surga yang indah. Jika mereka masih hidup, nanti bisa bergabung lagi,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengharapkan dengan kembalinya para prajurit dari penugasan dengan berbagai keberhasilan yang telah di capai dapat terus dimantapkan dan meningkatkan semangat juang dalam menjalankan tugas di masa mendatang.
Gubernur Sultra tak lupa turut mendoakan prajurit yang masih dhilang dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan dapat bergabung dengan rekan-rekannya di Kendari.
“Dalam kesempatan ini saya berdoa untuk anak-anak kita yang belum ditemukan ada 5 dari 725/Woroagi, Insya Allah dalam waktu dekat ini tim yang telah ditugaskan oleh pemerintah dan negara dapat menemukan mereka dalam kondisi selamat,” harap Ali Mazi .
Penulis : Edi
Editor. : Jesi Heny