
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Unjukrasa yang dilakukan ratusan juru parkir direspon Direktur Operasional PD Parkir Makssar Raya, Susuman Halim, Senin (17/2/2020).
Katanya, mereka berunjuk rasa karena belum memahami maksud baik dari manajemen yang ingin meningkatkan kesejahteraan Jukir bersama keluarganya.
Pasalnya, kebanyakan Jukir hanya dimanfaatkan oleh oknum tertentu, hingga mereka tidak bisa menikmati kesejahteraannya itu.
Mantan anggota DPRD Makssar itu mencontohkan, Jukir mengharuskan pemilik kendaraan untuk membayar Rp5.000 sekali parkir. Padahal Perdanya hanya Rp 2.000, sementara keuntungan mereka sebagian mengalir ke oknum tertentu.
“Jukir itu dimanfaatkan. Kami ingin menolong mereka dengan menggunakan parkir elektronik,” tandas Sugali, sapaan akrab Susuman Halim.
“Pembayaran tunai ke non tunai, itu sudah tuntutan zaman. Tidak bisa ditunda lagi di era ini,” imbuhnya.
Karena fakta itu, sehingga Susuman Halim meminta agar Jukir berpikir realistis dengan menerima perubahan sistem tersebut.
Perusda berpikir semata mata untuk kepentingan Jukir juga. Bahkan, katanya, gaji Jukir Rp1,5 juta setiap bulan tidak pernah terlambat dibayarkan. Begitu pula dengan pembayaran Jamsostek mereka yang ditanggung Perusda.
Tapi bagaimana jika Jukir menolak perubahan sistem pembayaran ini? Kader Partai Demokrkat Makassar itu memastikan akan membuka pendaftaran Jukir.
“Di luar sana banyak yang mau jadi Jukir,” kunci Susuman Halim.
Penulis : Asis Hasan
Editor. : Jesi Heny