Tak Dapat Kursi Menteri, PSI, PBB dan Perindo tak Kecewa

JAKARTA, EDELWEISNEWS.COM – Partai koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) – Ma’ruf Amin yang tidak mendapatkan jatah kursi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju mengklaim tak kecewa. Mereka mengaku tetap mendukung pasangan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tanpa syarat.

Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq merespons baik sejumlah nama menteri yang dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (23/10). Meski tak ada satu pun kader Partai Perindo yang ditunjuk menjadi menteri, hal itu tidak menjadi soal bagi Perindo. Sejak awal kita mendukung tanpa syarat, dan tentu apa pun kita akan terus dukung,” kata Rofiq, Kamis (24/10).

Rofiq mengatakan, Partai Perindo tentu sangat berharap ada kader yang dipercaya Jokowi untuk membantu di kementerian. Namun, Perindo menghormati keputusan tersebut. “Pak Jokowi pasti mempunyai pertim bangan-pertimbangan khusus demi kokohnya koalisi parlemen dan ke nyamanan selama memerintah lima tahun kedepan,” ujarnya.

Selain itu, Rofiq melihat susunan Kabinet Indonesia Maju telah memenuhi janji yang telah disampaikan Jokowi terkait komposisi menteri yang diisi oleh 55 persen profesional dan 45 persen dari unsur partai. Ia mengungkapkan, hal itu bagian dari konsistensi Jokowi dalam menyusun kabinet.

“Tidak hanya itu, kualitas yang ditunjukkan di susunan kabinet juga menjadi harapan baru. Perpaduan profesional dan politisi akan menjadi the winning team yang siap menjalankan visi-misi presiden dalam membangun bangsa ini ke depan,” kata dia.

Selain Perindo, Partai Bulan Bintang (PBB) juga menegaskan tetap siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengatakan, dia akan tetap menjaga hubungan baik dan membantu pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin jika dibutuhkan.

Meski ia dan partainya saat ini berada di luar kabinet. “Saya tetap akan menjaga hubungan baik dengan pemerintah dan berharap pemerintahan Joko Widodo periode kedua ini akan sukses membawa bangsa dan negara menuju kejayaan,” ujar Yusril.

Ia juga menyarankan Jokowi untuk membenahi hukum di Indonesia. Sebab, menurut Yusril, bangsa yang maju harus memiliki norma hukum yang adil, rasional, sistematik, dan harmoni satu sama lainnya. “Jangan sampai terjadi tabrakan antarnorma hukum. Kepastian hukum harus terjamin dengan penegakannya yang konsisten,” kata Yusril.

Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga menyatakan tidak mempersoalkan kadernya tak masuk menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM). Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka mengklaim, banyak harapan untuk susunan kabinet yang sudah diumumkan Presiden Jokowi.

PSI bahkan memuji langkah Jokowi menunjuk Mahfud MD sebagai Menko Polhukam. Sosok Mahfud dinilai memiliki bekal keilmuan, integritas, dan pengalaman. PSI juga optimistis dengan penunjukan Erick Thohir sebagai menteri BUMN, diyakini akan membawa kebaruan. “Pengalaman dia di sektor swasta semoga bisa membawa perubahan positif di lingkungan BUMN,” ujarnya.

Terpisah, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) juga mengklaim tak mempermasalahkan penyusunan kabinet tanpa satu pun kader partainya. PKPI memastikan tetap mendukung pemerintahan Jokowi- Ma’ruf Amin hingga lima tahun ke depan.

“Kabinet 2019-2024 telah diumumkan oleh Presiden RI. Saya yakin susunan tersebut sudah dipikirkan secara sangat matang oleh Presiden RI, dan artinya para tokoh yang duduk di kursi kabinet adalah mereka yang terbaik,” kata Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono dalam siaran pers.

Ia menegaskan, PKPI sudah berkomitmen bukan hanya untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf, melainkan juga mengawal jalannya pemerintahan untuk lima tahun ke depan. Ia menyebut, hal ini sebagai bentuk komitmen dari dukungan politik tanpa syarat.

Kejutan justru datang dari Partai Demokrat yang mengaku sudah diajak Jokowi bergabung dalam kabinet. Meskipun, akhirnya partai berlambang bintang mercy ini tak disertakan dalam kabinet.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan, Demokrat tetap menghormati keputusan Jokowi. Karena, bagaimanapun pemilihan kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi yang tidak bisa dipengaruhi oleh pihak manapun. “Partai Demokrat meyakini bahwa keputusan Jokowi untuk tidak menyertakan Partai Demokrat memiliki niat dan tujuan yang baik,” ujarnya. (rep)

Editor : Anisah S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bali Kriminal Nasional

Polri Bongkar Jaringan Clandestine Lab Narkoba Senilai Rp 1,5 Triliun di Bali

BALI, EDELWEISNEWS.COM – Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap jaringan produksi narkoba terbesar di Indonesia yang berbasis di Bali. Laboratorium hashish ditemukan di sebuah vila di Jimbaran, Bali. Barang bukti yang disita mencapai nilai 1 triliun 521 miliyar 408 juta Rupiah dengan potensi menyelamatkan 1,4 juta jiwa dari ancaman narkoba. Kepala Bareskrim Polri, Komjen. […]

Read more
Maros Nasional SULSEL

Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Dampingi Wapres Gibran Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Maros

 MAROS, EDELWEISNEWS.COM – Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakhrulloh mendampingi Wakil Presiden (Wapres RI) Gibran Rakabuming Raka meninjau harga kebutuhan pokok di pasar Tradisional Modern (Tramo) atau Pasar Rakyat Butta Salewangang Kabupaten Maros, Kamis (14 November 2024). Kedatangan Wapres Gibran disambut antusias pedagang dan para warga sekitar pasar. Selain meninjau harga pasar dan kebutuhan pokok, […]

Read more
Makassar Nasional SULSEL

Pangdam XIV/Hsn Selaku Pangkogasgabpad, Melaksanakan PAM VVIP Kunker Wapres RI di Wilayah Sulsel

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, S.I.P, selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad), melaksanakan pengamanan VVIP sekaligus mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan rombongan di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (14/11/2024). Kunjungan Presiden RI, berlangsung selama 2 hari yakni tanggal 13 hingga 14 November 2024. […]

Read more