MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – PT SPF SD Inpres Banta-Bantaeng 1 mendapat kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Sulsel tahun 2023, Senin (20/3/2023).
Kunjungan Tim Verifikasi Lapangan dilakukan ke sekolah yang terletak di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar itu, setelah program inovasi Amal Ceria dinyatakan lolos Top 50 KIPP Tingkat Sulsel tahun ini. Amal Ceria merupakan akronim dari Anak Mama Lancar Literasi Numerasi Digital.
Retno Setyoningsih, S.IP, sebagai Tim Verifikasi Lapangan menyampaikan, bahwa verifikasi dilakukan untuk melihat, apakah sudah sesuai antara pemaparan yang disampaikan kepala sekolah saat presentasi di depan tim dengan kondisi lapangan.
Sarwansa Sahabuddin, SE, MM, juga dari Tim Verifikasi Lapangan, kemudian mengajukan pertanyaan tentang manfaat program inovasi Amal Ceria yang dirasakan orangtua murid.
Dewi Handayani, salah satu orangtua murid yang tergabung dalam Komunitas Amal Ceria, mengungkapkan, bahwa program Amal Ceria, membuat minat baca di kalangan anak-anak meningkat. Pendampingan pembelajaran dilakukan saat anak-anak di rumah. Sedangkan di sekolah, hanya pada waktu tertentu, misalnya saat Hari Kebudayaan.
Diceritakan bahwa saat terbentuk Amal Ceria, masih dalam suasana pandemi Covid-19. Sehingga pemanfaatan dan akses ke perpustakaan dilakukan secara digital. Bisa melalui smartphone di rumah.
Bhabinkantibmas Kelurahan Ballaparang, Amal, menyampaikan peran yang dilakukannya sebagai anggota Polri, berkaitan dengan kegiatan di SD Inpres Banta-Bantaeng 1, yakni memberikan pelayanan agar terjamin keamanan dan ketertiban. Pihaknya juga memberikan penyuluhan tentang pencegahan kenakalan remaja dan bahaya narkoba. Selaku Bhabinkantibmas, Amal mengaku bangga dengan pencapaian dari guru, orangtua murid dan kerja keras Ibu Hj Baena, Kepala SD Inpres Banta-Bantaeng 1.
Selanjutnya Tim Verifikasi Lapangan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Hj. Baena untuk mengetahui dampak dan keberhasilan program inovasi Amal Ceria. Baena mengemukakan bahwa pihaknya mengukur peningkatan literasi anak, antara lain dengan melakukan wawancara dan melalui angket. Dari situ terlihat, rata-rata peningkatakannya, yang lebih menonjol terjadi pada anak perempuan dibanding laki-laki.
Baena menambahkan, literasi Amal Ceria ini untuk ibu dan anak. Ibu-ibu selalu dilibatkan dalam kegiatan yang diadakan sekolah. Kalaupun ada orangtua yang terkendala hadir di sekolah terkait pembelajaran anaknya, guru kelas yang akan menghubungi. Untuk meningkatkan kapasitas orangtua dalam membimbing anak-anaknya, juga dilakukan pelatihan tentang pemanfaatan digital.
Nur Jihan Khayyrah, salah seorang murid kelas 6B, sebagai penerima manfaat, menyampaikan bahwa dia pernah mengakses buku digital. Dia mengaku, lebih mudah mengakses buku-buku digital. Apalagi masing-masing anak punya akun sendiri. Buku-buku yang pernah dibaca adalah buku cerita, legenda Nusantara, dan lain-lain.
Rusdin Tompo, yang hadir sebagai pegiat literasi juga menyampaikan pengalamannya dalam mengembangkan kegiatan kelas menulis kreatif di SD Inpres Banta-Bantaeng 1. Disampaikan, kegiatan ini melahirkan satu produk buku hasil karya 50an anak. Dari kegiatan ini, bukan saja memberikan ruang ekspresi dan partisipasi anak tapi juga membuktikan bahwa banyak anak yang berbakat menulis.
Saat kunjungan Tim Verifikasi Lapangan KIPP Tingkat Sulsel 2023, hadir sejumlah pemangku kepentingan. Selain guru, murid dan orangtua yang tergabung dalam Komunitas Amal Ceria, juga hadir dari perwakilan Kelurahan Ballaparang, Babinsa, dan Bhabinkantibmas. Selain itu, mahasiswa PPL PPG dari UNM juga terlihat hadir.
Baena mengucapan terima kasih kepada ibu-ibu, orangtua murid, yang tergabung dalam Komunitas Literasi Amal Ceria, serta stakeholder lainnya. Dikatakan, kehadiran ibu-ibu saat kunjungan tim verifikasi lapangan KIPP Tingkat Sulsel 2023, sebagai bukti kerjasama orangtua murid dengan pihak sekolah untuk memajukan dunia pendidikan. (Ril)
Editor : Jesi Heny