TP PKK Sulsel Sosialisasi Pengendalian TBC pada Masyarakat

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) melaksanakan sosialisasi pengendlian tuberculosis (TBC) di Hotel Grand Sayang, Selasa (8/10).

Kegiatan yang bertajuk Peran PKK dalam Pengendalian Tuberculosis ini, merupakan komitmen TP PKK Sulsel khusunya Pokja 4 dalam mengentaskan TBS di Sulawesi Selatan yang jumlah penderitanya relative tinggi.

“Jadi memang hari ini kita dari seluruh kabupaten/ kota di Sulsel berkumpul untuk mengadakan kegiatan sosialisasi tentang pengendalian tuberculosis. Karena memang di Indonesia masih tinggi jumlah penderita TBC. Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia sebagai penderita TBC terbanyak,” ungkap Lies F. Nurdin selaku Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan.

Di Sulawesi Selatan sendiri, Kabupaten Enrekang menjadi salah satu kabupaten dengan angka penderita TBC tertinggi.

Menanggapi hal tersebut, TP PKK Prov. Sulsel berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat terkait salah satu jenis penyakit menular ini.

“Khususnya masyarakat Sulsel harus sadar terkait penyakit satu ini. Kalau misalnya batuk atau flu, apalagi yang merasa punya penyakit TBC, dibiasakan untuk memakai masker karena penularannya sangat cepat. Dalam jangkauan satu meter saja bisa langsung kena,” jelas Lies.

Senada dengan Lies, dr. Muh. Ilyas, dokter spesialis sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Unhas mengatakan, pentingnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit TBC.

“TBC itu bukan kutukan, bukan juga penyakit turunan atau genetik, melainkan penyakit yang bisa menular. Makanya sangat penting untuk mengedukasi masyarakat terkait hal ini. Mulai dari edukasi untuk rutin meminum obat, hingga edukasi agar masyarakat tidak takut untuk memeriksakan dirinya ke dokter,” tutur Ilyas.

Kurangnya kesadaran penderita TBC untuk rutin mengonsumsi obat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tuberculosis susah diberantas. Tak heran jika di Indonesia setiap 30 detik-nya ada orang yang tertular tubercolosis, dan rata-rata sebanyak 13 orang meninggal karena tubercolosis setiap jam.

Dengan adanya sosialisasi yang diikuti oleh 30 peserta dari kabupaten/ kota ini, diharapkan ilmu yang didapat bisa diterapkan langsung ke posyandu-posyandu yang ada di seluruh daerah di Sulawesi Selatan untuk diberikan edukasi ke masyarakat. 

Editor : Jesi Heny

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Makassar SULSEL

Kodaeral VI Tanamkan Jiwa Kemaritiman kepada Siswa MITQ Azhar Center dan Mahasiswa Unhas

MAKASSAR, EDELWEISNEWS COM – Dalam upaya menumbuhkan kecintaan dan pemahaman mendalam tentang kemaritiman, Komando Daerah Militer Angkatan Laut VI (Kodaeral VI) melaksanakan kegiatan edukatif bagi siswa MITQ Azhar Center dan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Selasa (7/10/2025). Sebanyak 56 siswa usia dini dari MITQ Azhar Center beserta 11 guru pendamping serta 67 mahasiswa Unhas dan 3 […]

Read more
Gowa SULSEL

Kodam XIV/Hsn Kerahkan 450 Prajurit Bantu Warga Terdampak Bencana Puting Beliung di Gowa

GOWA, EDELWEISNEWS.COM – Kodam XIV/Hasanuddin bergerak cepat merespons bencana alam angin puting beliung yang terjadi di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Senin malam (6/10) sekitar pukul 23.00 Wita. Sebanyak 450 prajurit Kodam XIV/Hasanuddin dikerahkan ke berbagai titik terdampak untuk membantu penanganan pascabencana dan meringankan beban masyarakat, Selasa (7/10/2025). Langkah cepat tersebut sebagai bentuk kepedulian […]

Read more
Agama Makassar SULSEL

Aliyah Mustika Ilham Dorong Generasi Muda Wujudkan Semangat Toleransi di Makassar

MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menerima audiensi dari Persatuan Masyarakat Kristen Indonesia Timur (PMKIT) Sulawesi Selatan di Ruang Wakil Wali Kota, Kantor Wali Kota Makassar, Selasa (7/10/2025). Audiensi ini membahas rencana kegiatan Kebaktian Penyegaran Iman Generasi Muda se-Kota Makassar yang akan digelar di Lapangan Karebosi, sebagai bagian dari perayaan Natal […]

Read more