MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Penjabat Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin meminta Tim Ahli Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar melakukan peninjauan terhadap wilayah Center Point of Indonesia (CPI).
Pasalnya, Prof Rudy menginginkan adanya keterpaduan pembangunan dalam wilayah CPI, khusus pembangunan Twin Tower antara Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel.
“Insya Allah groundbreaking atau peletakan batu pertama Twin Tower digelar akhir Oktober ini. Kita tidak ingin adanya polemik nanti yang bisa menghambat pembangunan ini,” kata Prof Rudy saat menerima Tim Ahli RTRW Kota Makassar, di Rujab Walikota Makassar, Kamis (1/10/2020).
Prof Rudy menjelaskan, Twin Tower atau Menara Kembar Pemprov Sulsel bakal menjadi icon baru Kota Makassar. Pasalnya gedung tersebut akan dibangun 36 lantai yang digadang-gadang menjadi gedung tertinggi di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Disana menanti wilayah perkantoran seperti Kantor Gubernur Sulsel dan DPRD Sulsel. Tak hanya itu disana juga akan ada mall dan hotel. Nantinya Twin Tower ini menjadi barometer pembangunan pemerintahan daerah di Indonesia,” jelasnya.
Sementara Koordinator Tim Ahli RTRW Kota Makassar, Prof Ananto mengatakan, segera akan melakukan peninjauan kembali RTRW Twin Tower untuk melihat apakah pembangunan tersebut sesuai aturan baik yang berlaku secara nasional, provinsi, maupun pemerintahan daerah.
“Segera kita menggelar rapat. Semua pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, pihak swasta dan masyarakat kita akan panggil. Dari peninjauan itu, apakah ada revisi atau tidak,” katanya.
Ia menambahkan, pembangunan Twin Tower harus mendapatkan dukungan seluruh pihak. Mengingat, pembangunan Twin Tower bisa menjadi peningkatan investasi dan lapangan kerja di Kota Makassar .
“Kedepannya Kota Makassar bisa sesuai dengan visi dan misinya terutama meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan investasi. Berarti lebih banyak lapangan kerja. Namun yang paling penting juga tetap menjaga kualitas lingkungan hidup,” pungkasnya. (hum)
Editor : Jesi Heny