
MAKASSAR, EDELWEISNEWS.COM – Dinas Perpustakaan Kota Makassar menerima kunjungan kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Rombongan yang dipimpin Kepala Dinas, Dra. Yuliana, MM diterima langsung oleh tiga Pustakawan Madya, Tulus Wulan Juni, Andi Nanni Muchsin dan Ernawati Toock di Ruang Baca Perpustakaan Khusus Balaikota Makassar.
Kunjungan kerja ke Dinas Perpustakaan Kota Makassar terkait peran perpustakaan dalam mendukung penilaian Kota Layak Anak di Kota Makassar. “Saya menilai Perpustakaan Kota Makassar adalah salah satu SKPD yang memiliki konstribusi besar dalam penilaian Kota Layak Anak (KLA) di Makassar, sehingga saya ingin sekali mengetahui program-programnya untuk kami koordinasikan ke perpustakaan di kabupaten saya. Kabupaten kami masih baru,” terang Yuliana.
Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni menjelaskan, bahwa Dinas Perpustakaan Makassar adalah salah satu SKPD yang selama ini menjadi mitra kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar.
“Kegiatan kami memang banyak menyasar ke anak-anak, karena menyangkut menanamkan pembudayaan kegemaran membaca sejak dini. Seperti Program Inovasi Dongkel Perpusling atau Dongeng Keliling bersama Perpustakaan Keliling yang kehadirannya selalu ditunggu dan disukai anak-anak,” terangnya.
Program inovasi lain yang dimiliki Dinas Perpustakaan seperti Kartu Perpustakaan Bisa PeDe yang memanjakan pemegang kartu termasuk anak-anak untuk memperoleh diskon diberbagai tempat, Sentuh Pustaka yang menghadirkan perpustakaan sekolah dengan fasilitas nyaman untuk membaca dan ruang diskusi bagi seluruh siswa.
Selain itu, layanan perpustakaan untuk anak di Perpustakaan Umum Kota Makassar, kegiatan Pemilihan Duta Baca Pelajar yang memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menjadi figur pelajar teladan yang gemar membaca, berbagai kegiatan lomba yang mengasah kreativitas dan masih banyak kegiatan lain yang tentunya ramah anak.
“Dan tahun ini akan menghadirkan bus antar jemput bagi anak-anak yang jauh, dengan akses perpustakaan umum dan yang tidak mampu untuk didekatkan dengan perpustakaan,” ungkap Tulus.
Seluruh rombongan yang terdiri dari Kabid dan Kasi menyimak dengan serius seluruh penjelasan dari pustakawan, dan mereka sempat meminta penjelasan khusus terkait mekanisme Layanan Dongkel dan Kartu Perpustakaan Bisa PeDe.
“Karena setelah pulang dari Kota Makassar akan segera dikoordinasikan dengan Dinas Perpustakaannya. Dan saya ingin perpustakaan di daerah saya memiliki peran strategis mendukung Kabupaten Konawe Selatan menjadi Kabupaten Layak Anak, seperti yang telah ditunjukkan oleh Dinas Perpustakaan Kota Makassar,” pungkas Yuliana.
Penulis : Jesi Heny