MAROS,EDELWEISNEWS.COM – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Maros, melakukan aksi demonstrasi mulai dari Patung Kuda sampai ke depan Kantor Polres Maros pada Sabtu, 25 Mei 2019.
Ketika tiba di depan Polres Maros, sebelum membacakan manifesto keprihatinan tentang situasi Indonesia pasca Pemilu 2019, mahasiswa melakukan orasi yang berkaitan dengan issu yang diangkat pada tersebut.
Setelah beberapa orator HMI Cabang Maros, berorasi, selanjutnya mereka melakukan shalat ghaib, sebagai bentuk keprihatinan atas meninggalnya 500 lebih petugas KPPS, juga atas korban aksi di Jakarta yang terus berjatuhan sampai saat sekarang ini.
Menurut manifesto HMI Cabang Maros, Indonesia sekarang dalam keadaan gawat darurat, yang berdampak pada ketidakstabilan keamanan dan kedaulatan NKRI.
Hal ini ditambah lagi dengan tindakan represif pihak kepolisian, serta kerancuan sistem demokrasi yang di berlakukan pada Pemilu serentak 2019.
Pemilu yang seharusnya sebagai bentuk pesta kegembiraan, justru menjadi ajang pembelah rakyat Indonesia.
“Keprihatinan itulah yang melahirkan manifesto ini,” ungkap Misbahuddin Nur selaku Ketua Cabang HMI Maros.
Dalam demo kali ini, Kapolres Maros, AKBP Yohanes Richard Andriana SIK, SH, juga diberikan kesempatan dalam melakukan orasi, Kapolres mengapresiasi isi dari manifesto.
“Kita tidak lagi berada pada 01 atau 02, sekarang kita sama – sama menjunjung 03,(Persatuan Indonesia). Manifesto ini akan kami lanjutkan keatasan kami,” lanjutnya.
Penulis : M. Hasim
Editor. : Jesi Heny